
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah pusat berencana meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku-Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sekira Oktober 2024.
Keberadaan fasilitas pengolahan air baku untuk memenuhi kebutuhan IKN itu, juga diharapkan dapat menyuplai air baku Kota Balikpapan, hingga 1.000 liter per detik.
Direktur Teknis (Dirtek) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Manuntung (PTM) Balikpapan M Kohirudin mengatakan, SPAM Sepaku-Semoi akan berdampak positif bagi pemenuhan kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.
Pasalnya, tidak ada sumber air di Kota Beriman dan sampai saat ini hanya mengandalkan sistem tadah hujan.
Sementara jumlah pelanggan di Kota Balikpapan kini mencapai sekitar 116 ribu pelanggan, dengan daftar tunggu pemasangan baru mencapai sekitar 7 ribu sampai 8 ribu.
“Jadi untuk rencana Bendung Sepaku Semoi, saat ini masih proses. Kemarin kami dibantu Bappenas menyelesaikan studi pendahuluan.
Jadi dasar studi pendahuluan itu untuk menjajaki proses berikutnya,” ujar Kohirudin, saat temu media, bersama Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PTM Balikpapan Rita dan Direktur Operasional (Dirops) PTMB Anang Fadliansyah, di Graha Tirta Manuntung, Selasa (8/8/2023).
Kini PTM Balikpapan masih menunggu informasi dari Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR soal kelanjutan rencana pengalokasian air baku ke Balikpapan.
“Kami meminta sesuai kebutuhan, yakni 1.000 liter per detik. Cuma informasi sejak awal, yang kami dapat hanya 500 liter per detik.
Kami berusaha supaya bisa dinaikkan jadi 1.000 liter per detik,” ucapnya.
Dengan distribusi air baku sebanyak 500 liter per detik itu, kata dia, PTM Balikpapan akan mampu melayani sekitar 40 ribu pelanggan.
“Itu pun dengan kondisi sekarang, 500 liter per detik akan habis terserap. Makanya perlu tambahan supaya bisa menyelesaikan daftar tunggu tadi,” terangnya.
Ia menjelaskan, wilayah pengaliran air dari SPAM Sepaku Semoi kini dalam tahap evaluasi pelayanan, karena saat ini PTM Balikpapan sudah mengelola delapan instalasi pengolahan air.
“Jangan sampai dari delapan itu, ada yang tidak berfungsi karena datangnya 1.000 liter per detik.
Nah inilah yang perlu dibuatkan skenario pelayanan. Saat ini masih dikaji untuk batasan daerah pelayanannya,” urainya.
Selain itu, Kohirudin menerangkan sistem kerja sama yang akan diterapkan. Harapannya melalui mekanisme Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Disebutkannya, peran swasta dibutuhkan dalam proses pembangunan infrastruktur hingga pendistribusian air baku ke Balikpapan.
Sehingga perlu dicermati lebih jauh mengenai sistem yang akan digunakan, Business to Business (B to B) atau KPBU seperti harapan PTM Balikpapan.
Dalam kesempatan itu, Rita menambahkan, investasi untuk SPAM Sepaku-Semoi merupakan langkah Pemkot Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan air baku warga Kota Beriman, sampai 10 tahun mendatang.
“Investasi ini untuk jangka panjang. Jangan dilihat nilainya untuk saat ini saja.
Bahkan (prediksi) sampai tahun 2030, Kota Balikpapan masih defisit air,” katanya.
Menurutnya, Pemkot Balikpapan cukup visioner dalam memenuhi kebutuhan air baku, karena melihat sinyal pertumbuhan penduduk yang akan meningkat signifikan. Khususnya setelah adanya IKN Nusantara.
“Misal Kota Balikpapan investasi Rp500 miliar untuk dapat 1.000 liter per detik, ini bukan lumayan, tapi tertolong.
Logikanya, saat ini tidak ada lagi sumber air baku. Balikpapan hanya mengandalkan sistem tadah hujan.
Makanya dengan adanya SPAM Sepaku-Semoi, Alhamdulillah sekali,” pungkasnya. (*)
