Persiba

Asa Pupus Sebelum Bertanding, Sampai Jumpa Liga 2 Musim Depan

KOTAKU, BALIKPAPAN-Harapan warga Kota Balikpapan untuk melihat tim kebanggaan Persiba Balikpapan untuk naik kasta Liga Indonesia musim depan dipastikan pupus.

Asa itu pupus bukan lantaran performa tim yang berjuluk Beruang Madu ini sedang tidak baik-baik saja, bahkan sejatinya Persiba Balikpapan peringkat kedua grup C Liga 2 Indonesia.

Hanya berselisih satu poin dengan Persipura Jayapura dengan koleksi 10 poin dari hasil tiga kemenangan sekali seri dan dua kekalahan dari enam laga.

Pada laga terakhir, anak asuh dari pelatih kepala Ilham Romadhona juga tampil trengginas dalam dua laga terakhir, menjadikan Kalteng Putra sebagai lumbung gol dengan skor 5-0 dan kemenangan 3-1 atas Deltras FC.

Perjuangan untuk menuju liga satu menyisakan empat laga di antaranya Persewar, PSBS Biak, Babel United hingga Persipura Jayapura.

Ya, peluit kick off Liga 2 tidak ditiup pasca peristiwa kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia yakni tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Lebih dari seratus penonton yang menyaksikan langsung pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang dalam lanjutan Liga 1.

Sejak tragedi itu, seluruh insan sepakbola tanah air baik dari kasta tertinggi hingga kasta paling bawah diistirahatkan sejenak untuk mendalami tragedi gas air mata tersebut serta keperluan evaluasi.

Segala unsur turun tangan. Presiden RI Joko Widodo bahkan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) serta perintah untuk audit seluruh stadion di Indonesia.

Tidak terkecuali Stadion Batakan yang menjadi markas dari Persiba Balikpapan. Hasilnya, Stadion Batakan dinyatakan layak bersama 16 stadion lainya untuk menggelar pertandingan.

Sembari berjalanya audit, peluit kick off pun dibunyikan dengan sistem buble untuk laga tunda putaran pertama Liga 1. Bergulirnya 5 Desember tanpa dihadiri penonton.

Liga 1 bisa bernafas lega, beda halnya dengan Liga 2 dan Liga 3 Indonesia. Jadwal kick off dan aturan pun membuat galau para presiden klub, official, pemain, hingga para suporter.

Hingga Kamis (12/1/2022) Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat. Hasilnya, membuat seluruh peserta tim liga 2 dan liga 3 musim 2022/2023 mengubur mimpi untuk naik kasta musim depan sebelum pertandingan kembali dilanjutnya.

Yakni Liga 2 dan Liga tidak dilanjutkan. Keputusan final itu disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi melalui siaran pers di laman resmi PSSI.

Disebutkanya ada tiga faktor yang menjadi dasar keputusan. Yakni adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan.

“Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai 20 Mei 2023,” jelasnya.

Kemudian untuk faktor yang kedua yakni rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.

Dan faktor yang terakhir terkait Perpol No 10 tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Dalam rapat Exco juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2.

Tak hanya Liga 2, Liga 3 putaran Nasional 2022/2023 juga resmi dihentikan. “Bagi Asprov yang telah memutar, kuotanya tetap dapat digunakan dalam kompetisi selanjutnya,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk kompetisi kasta tertinggi alias Liga 1 akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi.

“Ini karena penyesuaian kompetisi Liga 2 yang tidak berjalan.

Adapun, untuk wakil Indonesia dalam kompetisi AFC musim 2023/2024, PSSI akan menggelar play-off yang diikuti oleh juara Liga 1 2021/2022 versus juara Liga 1 2022/2023. (*)

To Top