Ekbis

Asa SKK Migas Kalsul Penuhi Target 1 Juta Barel Minyak per Hari Tahun 2030

SKK Migas perwakilan wilayah Kalimantan dan Sulawesi bersama KKKS saat temu media daerah di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (12/10/2021) (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan wilayah Kalimantan dan Sulawesi bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) gelar temu media di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (12/10/2021).

“Peran serta media untuk bisa menyampaikan kampanye menuju 1 juta barel minyak per hari (Barel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik fit gas per hari (billion standard cubic feet per day/BSCFD) tahun 2030 dapat kami capai bersama. Ini tugas yang ditetapkan pemerintah dan menjadi tanggung jawab kami semua,” jelas Senior Manager Humas SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Wisnu Wardhana saat membuka kegiatan.

Kegiatan usaha hulu migas merupakan usaha milik negara yang lingkup kegiatan mencari (exploration) dan mengangkat minyak atau gas dari dalam perut bumi dan menjualnya. Adapun wilayah produksi sebagian besar masih di wilayah Kaltim dan Kaltara, serta Kalsel.

“Berbahagia yang tinggal di Kalimantan bagian timur, karena dengan adanya potensi cadangan migas yang masih kami kembangkan. Kami berharap perekonomian akan terus berputar di wilayah ini,” papar Wisnu.

Wisnu menyampaikan kegiatan usaha hulu migas mempunyai manfaat bagi pembangunan daerah. Di antaranya dana bagi hasil dan PBB Migas untuk daerah, pajak daerah dan retribusi daerah termasuk memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk bisa menjadi tenaga kerja lokal dalam melaksanakan kegiatan. “Kami sangat berharap dapat dukungan dari stackholder terutama dalam hal perizinan, pembebasan lahan dan diberikan dukungan masyarakat sekitar sehingga ekploitasi dapat dilakukan lebih masif lagi,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir praktisi migas oleh Prof Dr Ing Ir Rudi Rubiandini yang membahas tata kelola hulu migas Indonesia dan tantangan ke depan. Menurutnya, target produksi tahun 2030 dapat dicapai asal investor jelas dan benar dilaksanakan, semua riset yang diketahui dieksploitasi betul agar dibuat rencana baru tapi tentunya memerlukan dana yang besar.

“Kemungkinan 1 juta barel itu ada, tapi harus bekerja keras. Itu maksudnya,” ucapnya.

Lanjut dia menerangkan, produksi migas bisa meningkat jika didukung di antaranya sumber daya manusia, potensi, perizinan, termasuk kesediaan masyarakat apabila wilayah digunakan sebagai daerah eksplorasi. Pasalnya, saat ini produksi migas masih lesu. “Naik saja dulu sudah bagus. Kami sama-sama menaikkan produksi dulu, baru kalau sudah naik kami kejar sejuta,” pungkasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top