KOTAKU, BALIKPAPAN-Kasus kekerasan terhadap anak di Balikpapan yang viral sejak awal Oktober 2023, menjadi perhatian anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Asep Ahmad Sapturi.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi sosial saat ini yang menyebabkan anak berperilaku tidak semestinya.
“Sebenarnya yang menjadi perhatian saya adalah kasus di Cilacap, Jawa Tengah.
Saya baru tahu (ada kasus kekerasan di Balikpapan), saya sungguh prihatin dan terpukul,” ujar Asep, ditemui di gedung DPRD Kota Balikpapan, Rabu (4/10/2023).
Adapun kasus kekerasan anak di Kota Beriman, melibatkan dua pelaku yang merupakan pelajar sementara korbannya seorang siswa. Saat ini kasusnya telah ditangani pihak berwenang.
Menurut Asep, perilaku anak yang videonya kini viral, menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan di Kota Beriman.
“Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah, Red) bagi dunia pendidikan,” katanya.
Menurutnya, anak sebagai generasi muda penerus dan pemimpin bangsa dan negara, masa mendatang.
Sehingga, kata dia, pola pendidikan dasar yang perlu diterapkan orang tua kepada anak, yakni dimulai dari lingkungan dalam rumah.
“Kami dari Komisi IV DPRD Kota Balikpapan juga berupaya mengawasi dan mengimbau.
Anak-anak jangan dipukul, namun diberikan kehangatan, dalam pengertian orang tua memberikan kasih sayang,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut, jangan sampai anak-anak lebih suka curhat dengan orang lain dari kedua orang tuanya.
“Orang tua harus memberikan kasih sayang dan menjadi teladan bagi anak-anak,” pungkasnya. (*)
