Corak

Balada Musisi Kota Balikpapan, KMB Hapus Stigma Senioritas dan Target Mensejahterakan

KMB saat mengikuti FSPM di Kukar tahun 2019 lalu (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Perkembangan dunia musik di Balikpapan cukup pesat, banyak anak muda yang menjadikannya hobi bahkan profesi. Musik pun kini sudah menjadi pelengkap di setiap even. Akan terasa hambar bila sebuah kegiatan tanpa alunan musik pengiring. Komunitas Musisi Balikpapan (KMB) hadir untuk mewadahi para musisi senior dan junior di Kota Balikpapan di bawah naungan Yayasan Musik Balikpapan Bersatu (YMBB). KMB juga buah pikir dan kepedulian para musisi senior terhadap permasalahan yang berkaitan dengan musik di Kota Minyak.

“Yang menjadi problem pekerja seni khususnya musik saat ini adalah adanya diskriminasi antara musisi senior dan junior atau pendatang baru. Kami akan menghilangkan stigma tersebut,” kata Ketua KMB Azhari mengawali perbincangan dengan Kotaku.co.id, Rabu (19/2/2020).

Terkait itu, pihaknya akan melakukan pemetaan untuk standarisasi honor. Juga mendata cafe baru untuk menyosialisasi apabila membutuhkan musik penampil sebagai bagian dari promosi cafe.

Pasangan musisi suami istri Nita dan Nuay dari Group Springer anggota KMB (foto:kotaku.co.id/ist)

“Menyejahterakan pelaku musik adalah misi penting kami,” terang Ari sapaan akrabnya.

KMB terbentuk sejak tahun 2011 merupakan forum edukasi antar pelaku musik sekaligus menumbuhkan rasa musikalitas yang diwujudkan dalam aktivitas musik atau even. Tercatat ada 250 anggota terdiri dari berbagai macam genre musik seperti Rock, Keroncong, Reggae, Etnis Pop dan lainnya. Dengan agenda rutin seperti Charity (amal), Education (pendidikan), Gathering (pertemuan) dan even.

KMB berfungsi mendata dan mengkoordinir para musisi baik yang solo atau grup kemudian kegiatannya diawasi oleh YMBB.

“Karena ketemunya cuman di acara duka dan musibah jadi kenapa enggak sekalian dibentuk wadah supaya bisa berkumpul semuanya,” ucap Ketua YMBB Kurniawan di sela aktivitasnya saat ditemui di Jalan Sungai Ampal.

Ketua YMBB Kurniawan

Bukan wadah biasa, tahun 2019 lalu, YMBB membawa sekira 100 musisi Balikpapan mengikuti Fasilitasi Sertifikasi Profesi Musik yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (BEKraft) di Kutai Kertanegara dan dihadiri musisi kawakan Indonesia seperti Tamam Husein, Jimmy Manopo dan Puguh Kribo. “Agar teman-teman musisi mendapatkan pengalaman juga pembekalan dalam menjalankan profesi bermusiknya,” ujar Omenx sapaan akrab Kurniawan.

Lanjut Ari menjelaskan, KMB akan mengembangkan website guna memudahkan pendataan juga mengakomodir anggota. “Kami akan merangkum KMB dalam bentuk digital agar memudahkan konsumen untuk kebutuhan acara mereka, sekaligus sebagai media promo para musisi Balikpapan juga seputar kegiatan,” ulas Ari.

Lebih dari itu, KMB dapat merangkul lebih banyak lagi musisi di Balikpapan serta mendapatkan support dan perhatian lebih dari Pemerintah Kota. Karena musisi juga merupakan aset daerah yang turut berkontribusi membangun dan mengenalkan Kota Balikpapan ke khalayak.

Nuay dan Nita, pasangan musisi yang lama berkecimpung di industri musik Balikpapan mengaku banyak hal positif yang didapat setelah menjadi bagian dari KMB. “Pastinya menjadi wadah yang bagus buat teman- teman musisi untuk menjalin silaturahmi, lebih memudahkan juga kalau cari pengganti apalagi jika jadwal tampil bersamaan,” tutur Nita. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top