
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemertintah Kota (Pemkot) Balikpapan makin tancap gas mewujudkan Smart City!
Lewat Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kamis (27/2/2025) di Hotel Swiss-Belhotel, para pemangku kepentingan merapatkan barisan untuk mengnyinergikan perencanaan kota cerdas yang makin inovatif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo Adamin Siregar, menegaskan bahwa Smart City bukan sekadar wacana, tapi langkah strategis untuk mewujudkan Balikpapan sebagai kota global.
“Penerapan Smart City ini akan menyelaraskan perencanaan dan pengembangan kota yang lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
Salah satu gebrakan besarnya yakni program Balikpapan Bebas Kabel Udara tahun 2026.
Program ini bakal mengadopsi konsep ala Batam dan Singapura. Yakni seluruh jaringan utilitas seperti listrik dan internet ditanam demi keamanan dan estetika kota yang lebih modern.
“Harapannya, proyek ini berdampak positif bagi masyarakat serta jadi Role model untuk kota lain di Indonesia,” tambahnya.
Sekretaris Bappeda Litbang Balikpapan Tommy Alfianto, mengungkapkan bahwa FGD ini juga membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029.
Penyusunan RPJMD ini mengacu regulasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni wali kota yang baru dilantik wajib menuntaskan dokumen tersebut dalam enam bulan pertama masa jabatannya.
“Tema besar yang kami angkat yakni kota inklusif dan modern, Smart City, efisiensi, serta inovasi,” jelas Tommy.
Selain perencanaan strategis, FGD ini juga mensosialisasikan visi dan misi wali kota serta wakil wali kota terpilih kepada masyarakat.
Hasil diskusi juga menyoroti isu kemacetan yang tidak melulu diatasi dengan pelebaran jalan, tapi lewat perubahan kerangka berpikir (Mindset) warga agar lebih banyak menggunakan transportasi umum.
“Smart City itu inklusif, jadi semua masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Selain itu, kerja sama antardaerah juga masuk radar pembahasan, terutama terkait pengelolaan air dan penanggulangan banjir. “Kami sudah bahas, tapi masih akan digali lebih dalam untuk menemukan solusi yang lebih cerdas,” pungkas Tommy.
Balikpapan makin siap menuju masa depan! Dengan sinergi antara inovasi teknologi dan tata kota, transformasi menuju Smart City bukan sekadar mimpi, tapi tinggal tunggu waktu untuk jadi kenyataan. (*)
