
Berdasarkan hasil pantauan tim Kotaku.co.id, penumpang yang terjaring sebanyak 18 orang dan hasilnya tidak ditemukan reaktif. Selama 30 menit, penumpang yang terjaring diminta menunggu hasil dan akan diperbolehkan masuk Balikpapan jika hasilnya non reaktif.
“Ini dalam rangka operasi penegakan protokol kesehatan Covid 19, supaya masyarakat betul-betul peduli bahwa ini situasi harus kami jaga bersama dan jangan sampai terjadi kontak yang menjadi penularan,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menyampaikan jika pemeriksaan ini bersifat skrining. “Kami mengutamakan 5M dulu yang diskrining, jika ditemukan tidak disiplin 5M maka diminta untuk melakukan pemeriksaan rapid test antigen,” terangnya.
Dio sapaan karibnya mengatakan menyiapkan masing-masing 100 alat rapid test antigen untuk posko km 13 dan Lamaru.
Saat ditemui tim kotaku.co.id, penumpang yang terjaring rapid test antigen warga Samarinda yang bernama Selamat (41) mengatakan baru kali pertama melakukan pemeriksaan rapid test antigen dan hasil yang diperoleh non reaktif. “Saya ke Balikpapan karena pekerjaan untuk mengambil mobil bersama rekan kerja lainnya,” ujarnya.
Selain itu juga, terdapat rombongan pendatang dari Samarinda tujuan ke Kampung Baru untuk acara pernikahan menolak untuk dilakukan pemeriksaan rapid test. Seorang pendatang yang berjenis kelamin perempuan tersebut memilih untuk kembali ke Samarinda daripada melakukan pemeriksaan rapid test antigen, sedangkan pendatang lainnya memilih melakukan pemeriksaan.(*)
