
“Dari sampah jadi emas. Apalagi harga emas saat ini cukup tinggi. Semoga semakin memacu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan apalagi ada nilai tambahnya ” serunya.
Disebutkan dalam aksinya, total sebanyak 30 Kg sampah anorganik rumah tangga yang berhasil dihimpun.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Bank Sampah Kota Hijau Abdul Rahman menuturkan, sejak layanan Tabungan Emas tersedia, pihaknya pun mengkombinasikan produk unggulan untuk meningkatkan nilai tambah bagi nasabah. Berupa minyak jelantah menjadi emas. “Selama ini, masih banyak masyarakat membuang limbah minyak jelantah. Sejak ada program jelantah jadi emas, semakin banyak masyarakat yang menyimpannya di sini selain sampahnya,” jelasnya.
Terlebih saat ini, nilai tukar minyak jelantah lebih tinggi dibanding sampah. “Saat ini kami membelinya Rp5 ribu per liter. Selama pandemi Covid-19 harga emas tinggi, sehingga nasabah kami rata-rata tertarik membuka Tabungan Emas,” celetuknya. Adapun sampah anorganik dibandrol fluktuatif. Saat ini berkisar Rp2 ribu per Kg.
