
KOTAKU, BALIKPAPAN-Paulus (40) warga yang tinggal di Perum Bima Jamrud Residence, Kelurahan Sungainangka, Balikpapan Selatan mengaku tertipu Rp4,3 juta karena tabung oksigen yang dibeli via online hingga sepekan lamanya kunjung tiba. Padahal, tabung oksigen tersebut dibeli membantu rekannya yang sedang isolasi mandiri (Isoman) Covid-19.
“Saya mesan Kamis (22/7/2021), soalnya teman lagi isoman, jadi sedia siapa tahu butuh makanya saya browsing, (menjelajah informasi di internet, Red)” akunya saat dihubungi Kotaku.co.id melalui telepon WhatsApp, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, dari hasil pencariannya, mayoritas pedagang yang menawarkan tabung oksigen berada di luar Kota Balikpapan. Namun dalam sebuah situs jual beli, ia pun menemukan pedagang yang mengaku berdomisili di Balikpapan. Tak ingin membuang-buang waktu, Paulus langsung menghubungi pedagang tersebut via chat.
“Saya lihat posisinya kan di Balikpapan, jadi saya hubungi. Kemudian saya chat lewat aplikasi OLX, itu balasannya hubungi nomor ini saja pak. Terus saya hubungi nomornya yang dia kirim, dibalas plus voice note,” ungkapnya.
Oknum pedagang tersebut, lanjut Paulus menerangkan, mengaku sebagai distributor di Balikpapan dan tengah melakukan pengiriman ke rumah sakit di Samarinda. “Dia bilang kalau mau didrop. Dia bilang yang ada sisa 1 kubik tapi sudah lengkap sama regulator dan lainya, jadi totalnya Rp2,150 juta. Di situ saya ambil dua,” ulas Paulus.
Paulus semakin yakin karena oknum pedagang tersebut, meminta alamat dan nama pemesan untuk pembuatan invoice, setelahnya Paulus pun dikirimkan invoice dan meminta dicek fakturnya, yang dilanjutkan permintaan konfirmasi untuk mempercepat pengiriman.
“Saya langsung transfer hari itu juga, begitu muncul invoicenya. Saya gak curiga karena ada invoicenya. Lalu saya konfirmasi dan bayar sesuai invoice, setelah bayar dia bilang silahkan ditunggu pak untuk pengirimanya,” ungkapnya menirukan.
Paulus pun menunggu tabung oksigen pesananya, namun karena waktu sudah siang ia pun memakluminya. Ia pun berharap, pesanannya tiba keesokan harinya.
“Nah pas besoknya itu saya tunggu sampai sore kok gak ada. Kemudian saya telepon gak aktif, kemudian saya cek di OLX sudah tidak aktif, ada tulisan suspecius user detected artinya kan user bermasalah nih, jadi kemungkinan sudah banyak yang laporkan,” paparnya.
Merasa menjadi korban penipuan ia pun menghubungi rekannya yang bekerja di bank yang ia gunakan saat bertransaksi. “Saya disuruh telepon ke call center untuk bikin laporan. Terus dicek rekeningnya (oknum pedagang) sudah kosong,” tuturnya. Paulus hanya bisa pasrah setelah uangnya raib. (*)
