
KOTAKU, BALIKPAPAN-Di tengah upaya sterilisasi berbagai wilayah melalui penyemprotan cairan disinfektan, Rabu (25/3/2020) pagi tadi, Pemerintah Kota Balikpapan disibukkan dengan pencarian pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) yang kabur dari rumah sakit di Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) ke Balikpapan. “Jadi pagi tadi, ketika kami melakukan penyemprotan di Kebun Sayur ada laporan bahwa ada pasien lari dari rumah sakit Samboja ke Balikpapan. Yang bersangkutan memang punya rumah di Balikpapan, diduga kembali ke rumah, aparat kemudian melakukan pencarian karena infonya PDP,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di balaikota, Rabu sore.
Saat pencarian dilakukan, DKK lantas mendalami kabar tersebut dengan menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim. “Hasil konfirmasi bahwa memang benar (PDP RS Samboja kabur),” celetuknya. Tak memakan waktu lama, tepatnya, siang harinya, keberadaan sang pasien berhasil diketahui. Yakni di kawasan Baru Ilir. “Karena infonya PDP maka dijemput oleh tim Ambulans PSC 119 DKK. (tim penjemput) Menggunakan APD, (alat pelindung diri, Red)” sambungnya kemudian.
Pasien diketahui seorang laki-laki berusia 60 tahun. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit rujukan utama penanganan Covid-19 yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). “Saat ini kami menunggu hasil pemeriksaan apakah benar status PDP,” tuturnya menenangkan.
Secara akurasi ia menjelaskan, satu PDP yang melarikan diri tersebut belakangan diketahui beralamat di Balikpapan sesuai identitas. Berdasarkan kronologi yang disampaikan rumah sakit Samboja, terang wanit yang akrab disapa dr Dio, pasien datang ke rumah sakit Samboja Selasa (24/3/2020) siang. Diterima di ruang isolasi. Diinterview untuk mengetahui riwayat perjalanan. Kemudian dilakukan pengambilan darah dan direncanakan foto Rontgen. Sore harinya direncanakan akan dirujuk ke Balikpapan sesuai domisili yang tertera di identitas. “Saat ambulance siap, pasien dicari tidak ada,” urainya.
Itu artinya, sang PDP sudah menginap satu malam sebelum ditemukan petugas. Namun ia memandang, mengingat belum ada pemeriksaan melalui foto Rontgen, pasien belum laik digolongkan PDP. “Menurut saya belum kelar hasil pemeriksaan, makanya tunggu hasil RSKD,” tegasnya.
Dihari yang sama, yakni Rabu siang tadi, lanjut dia, pihaknya juga mendapat dua laporan berikutnya dari warga terkait adanya yang sakit. Masing-masing di Karang Jawa dan Batakan. “Tidak ada yang mau mendekat menolong sehingga kami harus mengirim lagi ambulance ke lokasi. Karena semuanya dalam waktu berdekatan, kami pun kesulitan, akhirnya kami bagi,” paparnya.
Petugas yang bergerak ke Karang Jawa dari tim Puskesmas 24 jam Kelurahan Mekarsari dan yang ke Batakan dari tim Puskesmas Manggar. “Dan sekarang masih menunggu lagi laporan hasil pemeriksaan dari dokter,” ucapnya ramah.
Hingga Rabu sore, sebut dia, jumlah PDP yang dirawat di rumah sakit mencapai 27 orang tersebar di delapan rumah sakit di Balikpapan. Dua PDP di antaranya berasal dari luar Balikpapan.
Sedangkan jumlah orang dalam pantauan (ODP) mencapai 745. Jumlah itu naik signifikan dibanding hari sebelumnya yakni sebanyak 676 ODP. (*)
