
KOTAKU, BALIKPAPAN-Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, total ekspor tahun 2019 sebesar 2.156,70 juta dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah itu meningkat signifikan dibanding tahun 2018 yang mencapai 1.833,90 juta dolar AS.
Sedangkan, impor tahun 2019 mengalami penurunan, menjadi 1.410,80 juta dolar AS yang sebelumnya mencapai 3.154,10 dolar AS tahun 2018. “Ini menggambarkan neraca perdagangan Balikpapan lebih rendah dibandingkan antara ekspor dan impor, lebih tinggi impor karena bahan baku di Pertamina kilang minyak dari Nigeria dalam bentuk minyak mentah,” jelas Kepala BPS Balikpapan Achmad Zaini di kantornya, Kamis (02/7/2020).
Dia menjelaskan bahwa sejak Juni 2020, minyak mentah tidak lagi impor. Berdasarkan data Maret 2020 ekspor migas sebesar 18 696,90 ribu dolar AS dan impor migas 198 075,40 ribu dolar AS. Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi dari ekspor impor. Barang yang diekspor di antaranya hasil minyak, industri pengolahan, perikanan dan pertambangan begitu pula dengan barang yang diimpor.
Akan tetapi, hasil pertambangan merupakan yang tertinggi yang diekspor dan nilai terendah di bidang perikanan. Untuk impor yang tertinggi adalah industri pengolahan tepatnya industri mesin dan perlengkapan dan posisi terendah di bidang pertanian.
Selanjutnya, ekspor non migas periode Maret 2020 mencapai 164 241,20 ribu dolar AS dan impor non migas 16 889,20 dolar AS. Dalam eksport non migas di antaranya industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, makanan, industri bahan logam dan bidang perikanan. Sedangkan, impor non migas di antaranya industri mesin perlengkapan, industri logam dasar dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer.(*)
