Corak

Canggih!! Pengurus Musala di Sumber Rejo Balikpapan Punya Teknik Rebahkan Hewan Kurban Tanpa Gelut

Proses penyembelihan sapi kurban di Musala Nurul Fatkhan, RT 40, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah yang menggunakan kandang kecil untuk mempermudah merebahkan sapi sebelum disembelih. (foto: ist/kotaku)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sebanyak enam ekor sapi dan enam ekor kambing dikurbankan di halaman Musala Nurul Fatkhan yang terletak RT 40 Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, saat Hari Raya Iduladha 1443 H, Minggu (10/7/2022). Hewan kurban itu merupakan hasil sumbangan warga dari empat RT yakni RT 35, 36, 37 sera RT 40. Pemotongan hewan kurban dan pembagian digelar usai salat Id.

Namun, dalam pelaksanaan penyembelihannya tampak berbeda dengan tahun sebelumnya. Terpantau, para jagal hewan kurban tak perlu lagi bergelut dengan sapi saat akan direbahkan untuk proses penyembelihan. Terinspirasi dari salah satu chanel YouTube, bendahara musala sekaligus Ketua RT 40 Haryoto Sudjono mengajak pemuda sekitar untuk membuat alat berupa kandang kecil dari besi yang berukuran 2,5 x 1 meter untuk memudahkan merebahkan sapi kurban sebelum disembelih.

”Ketika saya lihat itu (video di YouTube, Red), jauh hari sebelum hari H langsung saja saya sebagai bendahara musala menghubungi pemuda yang didominasi warga Kampung Kangkung Kang Bejo, saya kasih tahu alat itu,” kata dia kepada media ini seusai pelaksanaan kurban.

Bermodalkan kas musala, peralatan seperti pipa, kotak dari besi, engsel, roda, kemudian tali temali dibeli yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan alat tersebut, Dengan sistem itu, dipercaya dapat mempersingkat waktu, kemudian tak perlu lagi repot merebahkan hewan kurban. Teknik itu juga diyakini tidak menyiksa hewan kurban.

“Kalau dulu itukan sapi harus diikat kemudian dibanting, itukan kasihan sapinya. Jadi saat ini peralatanya bukan primitif lagi seperti dulu, sapi masuk kandang kecil kemudian (badan sapi, Red) diikat di sisi kiri kandang lalu kandangnya dimiringkan jadi sapi itu langsung tidur, kemudian didorong ke lubang penyembelihan,” tuturnya.

Hasilnya pun tak sia-sia, tanpa kendala enam ekor sapi dan enam ekor kambing dapat disembelih dengan mudah. “Yang nyembelih warga sini juga, kebetulan di musala itu ada dua imam dari pondok pesantren di Jawa, itu secara sukarela tanpa biaya sedikit pun, prinsipnya itu dari warga untuk warga,” tambahnya.

Daging sapi kemudain dibagikan kepada warga yang telah terdata dan merupakan yang wajib menerima. “Warga kami kasih kupon dan mengambil satu per satu. Jadi setelah siap distribusi kami gunakan pengeras suara untuk pengumuman,” tutupnya. (*)

To Top