Namun demikian, Alwi menyebut tidak bisa menelan mentah-mentah informasi yang ia terima. Dia memastikan akan mencari akar masalah kelangkaan migor di Balikpapan. Dengan menganalisa lokasi-lokasi penyaluran migor dari kedua distributor yang ada di Balikpapan. “Kemana saja disalurkan dan berapa banyak. Yang ditakutkan ada penimbunan,” ulasnya.
Lantas, Alwi mengatakan pihaknya pun akan berkomunikasi dengan produsen di Surabaya. “Di sini kami mempertanyakan dari biasanya mengirim hingga empat kontainer kok saat ini hanya satu kontainer. Nanti coba akan kami telusuri.
Kami ingin tahu alasannya, jangan sampai ini mengelabui, kami belum tahu betul tidaknya hanya satu kontainer (yang diterima) kami juga gak tahu,” tegasnya.
Sidak dilanjutkan dengan menyambangi PT Has distributor migor merek Madina. Kepada anggota DPRD, perwakilan PT Has menerangkan setiap bulannya mendapatkan pasokan sebanyak enam kontainer. “Di sini normal, mungkin merek yang lain seperti Bimoli, Filma dan lain-lain yang berkurang,” tutupnya. (*)
