Ekbis

Dari Cirebon Menjelma Menjadi Batik Kaltim

Dalami Informasi ke Suku Asli, Rones Triyono Sukses Telurkan 10 Kreasi

Rones Triyono dengan koleksi batik ciptaannya (foto:kotaku.co.id/qis)


KOTAKU, BALIKPAPAN-Berbekal ilmu yang didapat dari usaha keluarga secara turun temurun, Rones Triyono merintis bisnis yang sama sejak kali pertama menginjakkan di Kota Balikpapan tahun 2001. Yakni batik Cirebon.

“Saya coba pasarkan di Pasar Inpres Kebun Sayur tapi ditolak karena bukan produk Kalimantan,” kenangnya ditemui di gerai usahanya Jalan Mulawarman II Kelurahan Sepinggan Raya, Selasa (21/1/2020).

Penolakan itu membuatnya pesimis menjalankan bisnis batik milik keluarganya. Ia pun mencari peruntungan di bidang usaha lainnya. Yakni menjadi distributor Frozen Food (makanan beku).

Belum lama berjalan, lagi-lagi usaha barunya jauh dari harapan. Mendadak, pemasok memutuskan kerja sama dengannya secara sepihak.

Kondisi itu membawanya untuk kembali menekuni penjualan produk batik. Tapi kali ini dengan porsi yang lebih serius. Dan sesuai kebutuhan pasar. Berupa motif khas daerah.

Diawali dengan mendalami informasi yakni menjumpai suku asli Kalimantan demi mendapatkan informasi dan macam pola ukiran Kalimantan. Hasilnya kemudian dituang dalam bentuk karya.

Ia pun menguji hasil karyanya dengan mengikuti kompetisi desain motif khas Balikpapan dan keluar sebagai juara. Tak tanggung-tanggung ada 10 motif yang ditelurkan. Seluruhnya, memiliki hak cipta. Antara lain motif Karamunting, Tanduk Rusa dan Kantung Semar. “Motif tersebut asli dari Kaltim, itu yang jadi inspirasi saya untuk lebih mengeksplor kekayaan tanah Borneo,” ucapnya semangat.

Salah satu rancangan batik tulis Arnesta (foto: kotaku.co.id/qis)


Berbekal dari kesuksesan meraih juara, Rones semakin percaya diri melanjutkan usaha batik. Khususnya bercorak Kaltim yang tak lain buah karyanya. Produknya diperkenalkan dengan merek Arnesta. Apalagi pesanan mengalir deras seiring produk batiknya yang telah diproduksi massal.

Lewat usahanya juga, ia turut menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga lokal. Khususnya untuk pewarnaan batik tulisnya. Yakni ibu rumah tangga yang ia berdayakan guna memperoleh penghasilan tambahan.

“Harapannya saya, bisa mengembangkan cabang Arnesta di setiap daerah,” pungkas pria yang akan memamerkan produksinya di ajang Balikpapan Fashion Week, 9 Februari 2020 di e.Walk Balikpapan Super Blok (BSB). (*)

To Top