Bukan tanpa alasan, ia memandang, pembangunan IKN Nusantara dipastikan berdampak positif bagi Sabah dan Serawak sebagai wilayah yang paling dengan Kaltim.
Pendidikan dan kesehatan merupakan sektor paling potensial untuk dikembangkan investor asal Malaysia.
Meski begitu dia menginginkan para investor juga nantinya berpikir di luar sektor konvensional. “Harus lebih kreatif dan melihat sektor lain di luar itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Balikpapan H Yaser Arafat menerangkan, dalam rangka menyambut IKN pihaknya menawarkan sejumlah usaha yang patut dikembangkan bersama.
“Properti paling menguntungkan karena adanya IKN maka populasi penduduk akan bertambah,” serunya.
Balikpapan tawaran utama sebagai pusat investasi bagi para pengusaha Malaysia yang kelak ingin melebarkan bisnis di tengah semangat pembangunan IKN Nusantara. Itu karena Balikpapan sebagai pintu masuk. Apalagi telah dilengkapi infrastruktur mumpuni. “Balikpapan area sexy menunjang IKN,” gebunya kemudian.
Urusan lahan, ia memastikan Balikpapan masih memiliki area empuk untuk dikembangkan. Setelah properti, masih kaitannya menyambut IKN, bidang kesehatan juga akan menjadi sumber cuan. “Dengan banyaknya penduduk otomatis membutuhkan rumah sakit,” sahutnya.
Ia pun menargetkan, silaturahmi diselipi temu bisnis berlanjut hingga jenjang serius dalam waktu dekat. “Kami akan siapkan data dan lahan, targetnya secepatnya untuk MoU,” pukaunya. Tentunya dibarengi dengan melihat kepastian dan keseriusan pemerintah mewujudkan IKN Nusantara.
Lebih lanjut Yaser menerangkan, semangat menggaet investor luar negeri merupakan komitmen Kadin Balikpapan mendukung pemerintah daerah memacu pertumbuhan pendapatan di tengah ketidakstabilan ekonomi akibat tersulut berbagai kondisi dan keadaan.
Akhir acara, Ongkili yang memimpin delegasi Malaysia, termasuk di dalamnya ada Wakil Ketua Menteri Sabah Datuk Dr Joachim Gunsalam, Wakil Perdana Menteri Sarawak Datuk Amar Awang Tengah Ali Hasan serta pejabat tinggi dari lembaga pemerintah Malaysia lainnya, menghadiahi Yaser Arafat dengan sebuah cendera mata. (*)
