Metro Advertorial

Dinkes Balikpapan Serius Lawan Stunting: ASI Eksklusif Senjata Utama

Alwiati

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Alwiati mengingatkan kepada para ibu mengenai pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayinya guna mencegah Stunting.

Alwiati mengatakan, kasus Stunting di Kota Balikpapan mengalami peningkatan, dari 19,6 persen menjadi 21,6 persen.

“Kami lagi berupaya melakukan program pendampingan, seperti pemberian makanan tambahan kepada keluarga, kemudian yang utama adalah bagaimana meningkatkan status gizi dari ibu yang sedang hamil dan ibu menyusui,” ujar Alwiati saat ditemui usai pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Jum’at (23/8/2024).

Stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan anak, penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Dia menerangkan, saat ini Dinkes Kota Balikpapan sedang mengupayakan agar ibu menyusui dapat memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.

Alwiati melihat fenomena di Kota Balikpapan, yang mana mayoritas ibu-ibu juga sebagai seorang pekerja, sehingga tidak sempat memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif.

“Ini yang menjadi masalah, jadi kami harus upayakan walaupun dia bekerja, tetap harus bisa memberikan ASI eksklusif pada anaknya sampai dengan minimal enam bulan,” terangnya.

Kemudian, Alwiati menyebutkan faktor-faktor kenaikan kasus stunting di Kota Balikpapan hampir sama dengan di kota lainnya.

Seperti pola asuh yang kurang baik, yang mana anaknya terlalu cepat diberikan makanan tambahan yang seharusnya full ASI eksklusif, kemudian pemberian makanan tambahan yang tidak mencukupi kebutuhan gizinya dan juga kurangnya protein.

“Faktor lainnya seperti ibu hamil yang kekurangan energi, tidak mau minum tablet tambah darah, sehingga saat hamil anaknya jadi kekurangan gizi,” tambahnya.

Karenanya, Alwiati turut mengimbau kepada masyarakat agar aktif dalam mengunjungi Posyandu yang tersedia di lingkungan tempat tinggal masing-masing wilayah guna mendapatkan penyuluhan maupun pelayanan kesehatan serta pencatatan kesehatan setiap bulannya.

“Kunjungan ke posyandu di Balikpapan masih sangat rendah, mungkin mereka lebih memilih ke rumah sakit atau ke dokter praktik secara langsung,” ucapnya.

Sementara itu, di samping program pendampingan yang dilakukan, Dinkes Kota Balikpapan juga memberikan edukasi kepada calon pengantin (Catin) dan remaja putri agar rajin mengkonsumsi tablet penambah darah.

“Para catin juga kami beri edukasi termasuk remaja putri supaya rajin minum tablet tambah darah agar nanti pada saat menikah dia tidak anemia, cegah anemia itu yang paling penting, karena faktor anemia ini yang paling mempengaruhi kondisi ibu hamil,” imbuhnya. (*)

To Top