Metro Advertorial

Dinsos Balikpapan Komitmen Tangani Warga Kurang Mampu hingga yang Terlantar

KOTAKU, BALIKPAPAN-Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan terus berperan aktif untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlupakan dalam pembangunan sosial.

Kepala Dinas Sosial Balikpapan Eddy Gunawan menggambarkan tugas pokok Dinsos cukup beragam, namun semuanya fokus untuk satu tujuan utama yakni memberikan bantuan dan layanan sosial yang tepat sasaran.

“Bantuan sosial adalah salah satu prioritas kami. Pemerintah Kota Balikpapan terus bekerja sama baik dengan Pemerintah Provinsi Kaltim, dan Pemerintah Pusat untuk memastikan warga yang kurang mampu menerima bantuan yang mereka butuhkan,” jelas Eddy diwawancara di Balai Kotai usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2024).

Disebutkan, bantuan sosial yang diberikan oleh Dinsos Balikpapan meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kebutuhan pokok, hingga bantuan untuk program pemberdayaan masyarakat. Proses distribusinya melibatkan pemantauan langsung agar tidak ada satu pun warga yang terlewatkan.

Selain bantuan sosial, salah satu peran besar Dinsos Balikpapan yakni dalam hal penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Di Kota Balikpapan, tak jarang ditemukan kasus ODGJ yang berkeliaran tanpa pengawasan atau perawatan medis yang memadai.

Eddy mengungkapkan bahwa begitu mendapat laporan terkait ODGJ, Dinsos Balikpapan langsung bergerak cepat untuk menanganinya.

“Jika ada warga atau keluarga yang melaporkan adanya ODGJ, kami akan segera memfasilitasi proses rehabilitasi dengan membawa ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Setelah kondisinya membaik, kami pastikan mereka kembali ke keluarga dengan keadaan yang lebih stabil,” kata Eddy.

Hal ini menunjukkan bahwa Dinsos Balikpapan tidak hanya sekadar memberi bantuan, tetapi juga terlibat langsung dalam pemulihan kondisi mental dan fisik individu yang membutuhkan perhatian khusus.

Salah satu hal yang juga menjadi perhatian Dinsos Balikpapan yakni menangani orang terlantar, baik warga asli Balikpapan maupun pendatang yang tidak beruntung.

Kota Balikpapan memang menjadi salah satu tempat yang banyak didatangi pendatang dari berbagai daerah yang mencari pekerjaan atau peluang hidup lebih baik.

Namun, tidak sedikit dari mereka yang akhirnya terlantar karena tidak berhasil mencapai tujuan.

Eddy menjelaskan bahwa Dinsos Balikpapan memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi kepulangan orang-orang yang terlantar ke daerah asal.

“Balikpapan sebagai kota perlintasan sering kali menjadi tempat bagi mereka yang mencoba peruntungan. Namun, tidak sedikit yang akhirnya terlantar karena kesulitan hidup. Kami sebagai pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membantu mereka kembali ke daerah asalnya,” ujarnya.

Disebutkan, baru-baru ini, Dinsos Balikpapan memulangkan 28 orang dari Jawa Barat yang terlantar di Balikpapan. Proses pemulangan dilakukan dengan koordinasi yang baik antara Dinsos Balikpapan dan pihak terkait.

Ini menjadi bukti bahwa peran Dinsos Balikpapan dalam memastikan kesejahteraan warga tidak terbatas hanya warga yang ada di Balikpapan, tetapi juga menyentuh kehidupan orang-orang yang berasal dari luar kota. (*)

To Top