
KOTAKU, BALIKPAPAN-Manajemen Perumda Tirta Manuntung (PTM) Balikpapan meluncurkan program lima tahun menuju layanan air bersih berkualitas untuk warga Kota Balikpapan.
Program tersebut untuk mengatasi defisit air baku di Kota Beriman, yang dibahas dalam jumpa pers PTMB yang dilaksanakan di aula Graha Tirta, kawasan Ring Road, Jalan Ruhui Rahayu, Minggu (2/6/2024).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Utama (Dirut) PTM Balikpapan Yudhi Saharuddin, didampingi Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PTMB, sekaligus Kepala Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Kota Balikpapan Agus Budi Prasetyo.
Hadir pula, Tenaga Ahli Wali Kota Balikpapan Hendrik Munir dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan Murni.
Yudhi Saharuddin memaparkan rencana kerjanya setelah mengumpulkan berbagai data terkait persoalan yang tengah dihadapi PTMB dalam memberikan layanan air bersih bagi masyarakat.
“Saya baru dilantik dan mulai bekerja beberapa bulan ini dengan melakukan analisis permasalahan dan mencari solusinya dengan mengevaluasi kondisi di lapangan,” ujar Saharuddin, saat memberikan pemaparan kerja.
Saharuddin mengurai program jangka pendek dan jangka menengah yang inovatif dan komprehensif untuk periode 2024-2030.
Secara akurasi Saharuddin menjelaskan, saat ini ada 122 ribu Sambungan Rumah (SR), berdasarkan data per 20 Mei 2024.
Adapun kebutuhan komsumsi air pelanggan sebesar 1.063 liter per detik, dengan asumsi kebutuhan 150 liter per orang, dalam satu hari, dan lima orang setiap satu SR, dengan kapasitas produksi dalam kondisi 1.444 Liter per detik.
“Sementara kebutuhan total distribusi untuk melayani pelanggan existing adalah 1.496 Liter per detik.
Sehingga defisit air 52 Liter per detik, jika dalam kondisi normal belum termasuk penambahan sambungan baru,” ulasnya.
Menurut Saharuddin, jika mengacu data anilisis konsultan tahun 2023 tentang necara air, maka proyeksi kebutuhan air Kota Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan jumlah penduduk Kota Balikpapan sebesar 760 ribu jiwa, PTM Balikpapan masih devisit air baku sekitar 907 Liter per detik tahun 2023.
Ini dengan asumsi konsumsi air bersih 170 Liter per orang, per hari. Maka dibutuhkan air baku sebesar 2.407 liter per detik.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Dewas dan Bappeda Litbang Balikpapan, bahwa jumlah sebenarnya penduduk Kota Balikpapan telah mencapai sekitar 1 juta jiwa,” urainya.
Saharuddin menilai, pertumbuhan penduduk dan faktor alam, khususnya saat Indonesia mengalami krisis air karena fenomena El Nino, memacunya untuk mempersiapkan langkah-langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan air.
Diawali dengan pendistribusian air bersih untuk pelanggan yang sulit terjangkau karena berada di kawasan ketinggian tertentu.
Yakni dengan cara menyiapkan tandon yang nantinya akan diisi air menggunakan mobil tanki.
Sementara untuk mengatasi defisit, PTMB akan mengimplementasikan berbagai proyek peningkatan kapasitas dan efisiensi.
Langkah awal yang akan dilakukan antara lain, menekan angka kehilangan air yang saat ini sudah mencapai 29 persen, dari sebelumnya 33 persen.
Serta melakukan penambahan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yang masih memiki cadangan sumber air, yakni berupa sumur.
“Kami juga mengupayakan penataan manajemen distribusi air yang efektif dengan optimalisasi reservoir sehingga ada cadangan air yang menjadi penyeimbang, minimal 91 ribu meter kubik per hari,” katanya.
Selain itu, PTM Balikpapan júga akan melakukan pergantian dan perbaikan jaringan pipa yang sudah melebihi kapasitas layanan.
“Perbaikan jaringan pipa ini merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud yang harus segera kami realisasikan demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” imbuhnya. (*)
