
KOTAKU, BALIKPAPAN-Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan Haemusri Umar, memastikan pasokan komoditas beras untuk warga Kota Beriman, akan tercukupi sampai akhir tahun.
Haemusri memandang, musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino, yakni fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Hal itu, kata dia, telah menyebabkan kekeringan di daerah penghasil beras.
“Jadi ketersediaan beras di Balikpapan mengalami kekurangan karena daerah penghasil mengalami gagal panen,” ujar Haemusri Umar, ditemui di sela-sela kegiatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Zone Investment Forum, di Grand Jatra Hotel Balikpapan, Rabu (25/10/2023).
Sebelumnya, masyarakat Kota Balikpapan dibayangi rasa cemas karena kelangkaan beras dipasaran, yang memicu kenaikan harga.
Namun demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Disdag Kota Balikpapan telah mengajak stakeholder untuk mempersiapkan langkah antisipasi, bila kelangkaan beras terus terjadi. Yakni dengan merencanakan menggelar operasi pasar.
Haemusri mengungkapkan, beberapa daerah penghasil beras yang selama ini menyediakan stok beras untuk Kota Balikpapan, yakni Sulawesi dan Pulau Jawa.
“Sehingga itu menghambat pasokan pangan. Jadi beras yang ada sekarang ini, stok Juli 2024 yang dilakukan oleh para distributor.
Nah, ketersediaan barang di Balikpapan ini cukup sampai akhir tahun,” katanya.
Ia menyebut, Kota Balikpapan akan kembali mendapatkan pasokan beras, November 2023.
Yakni berasal dari Bulog, dengan jumlah yang cukup signifikan. Mencapai sekitar seribu ton.
“Jadi ini akan membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan,” ulasnya, kemudian.
Ia berharap, ketersediaan pangan di Kota Balikpapan dapat terus terjaga.
Serta berharap agar masyarakat tidak panik dengan memborong pasokan beras, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya untuk memenuhi ketersediaan barang. Khususnya bahan pokok. (*)
