Metro

Disdikbud Balikpapan Ungkap Rahasia Wujudkan Sekolah Raih Adiwiyata

Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik (tengah) saat mendampingi para kepala sekolah menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri di Jakarta (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Dunia pendidikan di Kota Balikpapan belum lama ini berhasil meraih prestasi Adiwiyata baik Adiwiyata Nasional maupun Adiwiyata Mandiri.

Adiwiyata merupakan sebuah apresiasi bidang lingkungan hidup yang diberikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia yang dinilai berbudaya lingkungan melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).

Di Balikpapan, tahun 2023 ada 26 sekolah yang dianugerahi Adiwiyata. Dengan rincian masing-masing 11 Adiwiyata Nasional dan 15 sekolah lainya merupakan kasta tertinggi bidang Adiwiyata yaitu Adiwiyata Mandiri.

“Adiwiyata Mandiri itu merupakan penghargaan tertinggi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Irfan Taufik saat diwawancarai awak media ini melalui sambungan telepon, Rabu (8/11/2023).

Adapun 15 sekolah penerima Adiwi­yata Mandiri antara lain SDK Santa Theresia Balikpapan, SDN 002 Balikpapan Tengah, SDN 003 Balikpapan Utara, SDN 004 Balikpapan Selatan, SDN 006 Balikpapan Timur, SDN 007 Balikpapan Utara, SDN 009 Balikpapan Utara.

Kemudian SDN 010 Balikpapan Selatan, SDN 012 Balikpapan Kota, SDN 015 Balikpapan Kota, SDN 020 Balikpapan Barat, SDN 027 Balikpapan Tengah, SMPK Santo Mikail Balikpapan, SMPN 5 dan SMPN 10 Balik­papan.

Sedangkan 11 sekolah penerima Adiwiyata Nasional 2023 yakni SDIT Istiqamah Balikpapan, SDN 005 Balikpapan Utara, SDN 011 Balikpapan Selatan, SDN 017 Balikpapan Barat, SDN 013 Balikpapan Timur.

Serta SDN 013 Balikpapan Barat, SDN 015 Balikpapan Barat, SDN 018 Balikpapan Barat, SDN 018 Balikpapan Utara, SDN 020 Balikpapan Tengah dan SMAN 2 Balikpapan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) Siti Nurbaya Bakar, Selasa (17/10/2023) di Jakarta.

Kemudian diterima langsung oleh para kepala sekolah yang berhasil meraih penghargaan itu yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Irfan Taufik.

Irfan menerangkan, anugerah itu dicapai dengan perjuangan. Tidak semudah membalikan telapak tangan.

Tak main-main, kata Irfan, butuh waktu dua tahun untuk mendapatkan prestasi itu.

“Sebelum meraih Adiwiyata Mandiri, terlebih dahulu (mengajukan) Adiwiyata (tingkat) provinsi kemudian Nasional baru Mandiri, dan ini dilombakan tiap tahun, artinya butuh dua tahun menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri,” ujarnya.

Dalam dua tahun itu, pihaknya menggandeng baik itu Corporate Social Responsibility (CSR) maupun forum Adiwiyata.

“Kami butuh CSR untuk mendukung sekolah dalam mempersiapkan diri untuk meningkatkan (jenjang) Adiwiyatanya yang dari tingkat provinsi kemudian Nasional kemudian yang tertinggi Mandiri,” pungkasnya. (*)

To Top