
KOTAKU, BALIKPAPAN-Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kembali menggelar Gerakan Aksi Bergizi di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC/DOME), Jumat (18/10/2024), dengan melibatkan 1.300 remaja putri dari berbagai SMA dan SMK di Kota Beriman.
Program ini merupakan inisiatif nasional yang ditujukan untuk mencegah anemia bagi remaja putri, sekaligus memperkuat fondasi kesehatan generasi muda.
Gerakan Aksi Bergizi tidak hanya terbatas pada peserta yang hadir di Dome, tetapi juga dilaksanakan serentak di berbagai sekolah di Balikpapan, khususnya tingkat SMP dan SMA/SMK.
Fokus utama dari gerakan ini adalah pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) bagi anak didik perempuan, untuk memastikan dalam rentang normal 12-15 gram persen.
Asisten III Administrasi Umum Setdakot BalikpapanbAndi Sri Juliarty, menyampaikan harapannya agar para remaja putri dapat menjaga kadar Hb yang sehat melalui kegiatan ini.
Sebagai tindak lanjut, setiap pelajar perempuan juga diberikan tablet tambah darah (TTD) serta dibekali pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi melalui sarapan sehat bersama.
“Gerakan ini sangat penting dalam mempersiapkan fungsi reproduksi yang lebih baik bagi para remaja putri, yang kelak akan menjadi calon ibu,” ujar Dio, sapaan akrabnya.
Menurutnya, dengan pemberian TTD secara rutin, risiko anemia remaja dapat dicegah, sehingga tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan siap memutus mata rantai stunting.
Dia juga menekankan bahwa upaya penanganan stunting dimulai sejak usia remaja. Dengan memastikan remaja putri bebas dari anemia, calon anak yang akan dikandung di masa depan dapat terhindar dari risiko stunting, memperkuat kesehatan generasi berikutnya.
Gerakan Aksi Bergizi di Balikpapan telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. DKK Balikpapan telah mengumpulkan data kadar hemoglobin remaja putri dari tahun 2021 hingga 2023 untuk menganalisis efektivitas program ini dalam mencegah anemia. “Data tersebut akan menjadi acuan untuk melihat sejauh mana gerakan ini berdampak pada kesehatan remaja putri di Balikpapan,” tambah Dio.
Dengan adanya gerakan ini, pemerintah berharap para remaja putri semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan gizi, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat dan siap membangun masa depan yang lebih baik. (*)
