
KOTAKU, BALIKPAPAN-Masih melekat dalam ingatan seorang guru honorer di Balikpapan meninggal dunia sembilan hari setelah vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan kajian Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) disimpulkan, kematian guru honorer tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19. “Bahwa dipastikan bukan karena vaksin Covid-19,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty saat ditemui media ini di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC/DOME), Rabu (16/6/2021).
Ditegaskannya, almarhum meninggal dunia bukan karena menjalani vaksinasi. Dengan kata lain koinsiden atau terjadi dalam waktu yang sama.
Kala itu, pasien minim pemeriksaan penunjang. Sedangkan untuk mendiagnosa, membutuhkan pemeriksaan lengkap seperti rontgen dan Swab PCR.
“Waktu itu fasilitas alat penunjang di Puskesmas Karang Joang belum ada, jadi almarhum dirujuk ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah, Red) Beriman di Gunung Malang,” ungkapnya.
Dalam perjalanan kondisi pasien menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Beriman tanpa sempat menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Kalau dari keterangan orangtua korban bahwa ada demam dan batuk, maka kemungkinan itu adalah pneumonia atau radang paru-paru dan infeksi paru-paru,” pungkasnya. (*)
