Donor plasma ini diberikan kepada pasien yang masih dirawat di rumah sakit, untuk meningkatkan antibodi pasien yang masih terpapar agar bisa sembuh. “Kami mengajak kepada masyarakat yang sudah pernah terkonfirmasi positif untuk berani tampil, bahwa mereka adalah pahlawan kemanusiaan,” terangnya.
Tim Satgas akan selalu hadir bersama di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kami harapkan ini yang terakhir (kegiatan donor,Red) karena masyarakat kami sudah sehat semua. Ini terakhir kami treatment dan edukasi masyarakat untuk bisa keluar dari wabah ini tetapi kali ini masih terjadi kami akan evaluasi,” harapnya.
Selaras dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menyampaikan dengan peningkatan kasus di Balikpapan, tim satgas bersama lintas sektor terus berupaya untuk menurunkan kasus.
“Ada perbedaan antara plasma dan vaksinasi. Plasma memberikan antibody secara pasif dari pasien yang sudah sembuh kepada pasien yang masih sakit terutama kriteria berat yaitu yang berada di ICU,” ucapnya.
Sedangkan vaksin disuntikkan kepada masyarakat yang sehat untuk merangsang terbentuk antibodi secara aktif tubuh akan bekerja antigen dan antibodi terbentuk. “Plasma untuk menolong yang sedang sakit, vaksin akan menolong yang belum sakit kami lindungi jadi keduanya harus kerja,” tukasnya.
Selama ini pusat atau bank plasma konvalesen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) hampir 75 persen membantu pasien kriteria berat dan saat ini melebarkan penanganan plasma di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).(*)
