KOTAKU, BALIKPAPAN-DPRD Balikpapan gelar Paripurna Istimewa edisi HUT ke 126 Kota Balikpapan yang digelar di Hotel Novotel, Selasa (7/2/2023).
Rapat dipimpin Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh didampingi para wakil ketua. Masing-masing H Sabaruddin Panrecalle, H Subari dan Budiono. Diikuti seluruh anggota DPRD lainnya.
Turut hadir Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud beserta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan undangan. Termasuk warga berprestasi penerima penghargaan yang telah berperan aktif dan berjasa dalam membangun Kota Balikpapan.
Ditemui usai memimpin rapat, Abdulloh menyampaikan makna peringatan HUT 126 Kota Balikpapan. Yang tentu saja berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Pertama, apalagi kalau bukan karena tekanan pandemi Covid-19 yang berkurang membuat aktivitas masyarakat berangsur normal.
Kemudian momentum emas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim dan Balikpapan sebagai kota penyangga yang kian mendebarkan. Itu karena proyek pembangunan IKN akan dimulai tahun ini.
Terkait itu maka penting bagi Pemerintah Kota Balikpapan mempersiapkan warganya menjadi kompeten agar memenangkan persaingan.
“Wajib meningkatkan SDM menyambut IKN, masyarakat Balikpapan jangan jadi penonton di rumah sendiri,” kata Abdulloh.
Tak lupa Abdulloh mengapresiasi Pemerintah Kota Balikpapan yang berhasil menekan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan.
Ya, dalam kesempatan tersebut Wali Kota H Rahmad Mas’ud menyampaikan pembangunan sumber daya manusia terus mengalami kemajuan selama periode 2017-2022.
Dengan rata-rata tumbuh sebesar 0,53 persen per tahun dan meningkat dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi sejak tahun 2019.
Pun begitu untuk perekonomian, tahun 2021 tumbuh sebesar 4,56 secara year on year. Pun begitu tahun 2022 diproyeksikan akan tetap tumbuh di tengah momentum proyek strategis nasional perluasan kilang minyak Pertamina.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik juga tergambar dari menurunnya angka pengangguran. Dari 28 ribu jiwa tahun 2021 menjadi 22 ribu tahun 2022.
Semakin meningkatnya nilai investasi menjadi pemicunya karena secara langsung berpengaruh terhadap perluasan lapangan pekerjaan.
Pun begitu dengan jumlah penduduk miskin yang diklaim berkurang. Dari 18 ribu jiwa tahun 2021 menjadi 15 ribu jiwa tahun 2022. (*)
