
KOTAKU, BALIKPAPAN–Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri, bersama anggota DPRD lainnya antara lain Syarifudin Oddang, melakukan tinjauan di lokasi pengupasan lahan untuk kawasan pergudangan di Graha Indah, Balikpapan Utara, Rabu (23/10/2024).
Warga pun mengeluhkan dampak banjir yang disebabkan pengupasan lahan oleh perusahaan. Tiga RT di Graha Indah, yakni RT 11, 12, dan 13, terdampak akibat aktivitas tersebut.
Alwi terkejut mengetahui adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan pengelola lahan.
Seperti tidak adanya bozem atau bendungan pengendali air (Bendali) serta perusakan lahan mangrove di area tersebut.
“Pengupasan lahan ini telah menyebabkan kerugian besar bagi warga, termasuk banjir yang merusak rumah mereka. Ini sangat meresahkan dan tidak dapat diterima,” tegas Alwi di lokasi.
Ia juga menyoroti kesan pembiaran dari pihak terkait, mengingat pengupasan lahan sudah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan tanpa tindakan tegas.
Alwi menegaskan bahwa pengelolaan lahan di wilayah mangrove seharusnya mematuhi aturan. Termasuk membangun bendali untuk mencegah banjir.
“Kami akan panggil semua pihak yang terlibat, mulai dari perusahaan, OPD terkait, ketua RT, hingga warga terdampak. Kami akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mengusut tuntas masalah ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Rita, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa aktivitas pengupasan lahan diduga dilakukan tanpa site plan yang jelas.
“Tidak ada site plan, tapi mereka tetap melakukan pengupasan. Seharusnya ini sudah dihentikan sejak awal. Satpol PP akan segera bertindak dan menghentikan aktivitas ini dengan mengambil langkah tegas,” jelas Rita.
Langkah lebih lanjut akan diambil oleh DPRD dan instansi terkait untuk memastikan perusahaan bertanggung jawab dan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan dan warga sekitar. (*)
