Ekbis

Duh..! Di Balikpapan, Animo Sensus Penduduk Online masih Rendah

Hingga 1 Maret 2020 Baru 3.078 KK yang Tercatat, Program Ngibar Digeber untuk Pacu Antusias

Achmad Zaini

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sejak pelaksanaan Sensus Penduduk versi online dimulai secara serentak 15 Februari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan menyebut hingga 1 Maret 2020 baru 3.078 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 8.524 yang mencatatkan data kependudukan. Atau, hanya 4,19 persen dari 42.500 rumah tangga yang ditargetkan mengikuti Sensus Penduduk online dari total 170 ribu rumah tangga di Kota Balikpapan. “Upaya kami sudah optimal salah satunya lewat sosialisasi di berbagai kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat. Bahkan Wali Kota Balikpapan dalam setiap kegiatannya dengan masyarakat ikut membantu menyosialisasikan, kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah kota tapi (kenyataannya) animo masih rendah,” keluh Kepala BPS Kota Balikpapan Achmad Zaini dijumpai di ruang kerjanya, Senin (2/3/2020).

Sensus Penduduk berupa pendataan jumlah penduduk, etnis, agama, pekerjaan, perekonomian dan lainnya. Tahun 2020 merupakan pelaksanaan ketujuh sejak 1961. Khusus tahun ini, BPS menggalakkan metode Sensus Penduduk secara online dengan mengakses sensus.bps.go.id. Untuk memudahkan pengisian, siapkan KK dan KTP. Akan tetapi, pihaknya juga tetap melakukan pendataan secara manual yakni door to door. Yang akan digelar 1-31 Juli 2020. Adanya Sensus Penduduk secara manual untuk mengantisipasi warga yang belum menggunakan smartphone. Atau, menggunakan smartphone tetapi tidak fasih melakukan pengisian data. Dan juga untuk mengakomodir wilayah yang terjangkau jaringan telekomunikasi yang memadai. Meski manual, petugas akan menginput data setiap warga yang dikunjungi langsung ke laman tersebut menggunakan perangkat yang disediakan.

Dia memandang, ada banyak faktor yang menyebabkan rendahnya jumlah peminat. “Inisiatif mengikuti Sensus Penduduk online masih kurang mungkin merasa bukan hal yang mendesak dan dianggap tmemberi dampak langsung, padahal setiap penduduk harus tercatat. Kebiasaan dilayani, karena Sensus Penduduk online dilakukan secara mandiri,” tuturnya. Hal lain yang juga mempengaruhi tingkat antusias yakni rentang waktu pelaksanaan yang cukup panjang. Hingga 31 Maret 2020. “Target kami kemarin satu hari 1.000 KK atau 15 ribu sampai dengan 1 Maret 2020. Tapi kami berharap, target rumah tangga yang dibebankan nasional untuk mengikuti Sensus Penduduk online tercapai sampai akhir pelaksanaan,” ujarnya Zaini karib ia disapa.

Untuk memaksimalkan tingkat kepesertaan, BPS Kota Balikpapan menggalakkan program taktis yakni Ngisi Bareng (Ngibar) di tiap kelurahan melibatkan Ketua RT, kelompok masyarakat, komunitas bahkan menyasar kegiatan pengajian. Langkah tersebut dinilai efektif karena memberikan panduan pengisian secara langsung diikuti dengan antusias peserta mencatatkan kependudukan secara langsung. Dan yang terpenting melibatkan banyak masyarakat. “Makanya kami akan melakukan program Ngibar secara intens untuk memudahkan masyarakat,” serunya.

Secara akurasi ia menyebut, berdasarkan wilayah, Balikpapan Selatan membukukan kepesertaan tertinggi. Hingga 1 Maret 2020 sebanyak 947 KK yang sudah mengikuti Sensus Penduduk secara online. Disusul Balikpapan Utara sebanyak 657 KK, Balikpapan Tengah sebanyak 488 KK, Balikpapan Kota sebanyak 389 KK, Balikpapan Barat sebanyak 327 KK dan terendah Balikpapan Timur sebanyak 270 KK. (*)

To Top