
KOTAKU, BALIKPAPAN-Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono, memberikan dukungannya terhadap pembangunan tol Balikpapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek ini dinilai strategis untuk mempercepat konektivitas dan mendukung pengembangan kedua kawasan.
Namun, Budiono mengingatkan pentingnya memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang mungkin timbul akibat proyek infrastruktur besar tersebut. “Pembangunan tol Balikpapan-IKN sangat kami dukung karena manfaatnya jelas. Tapi, dampak lingkungan dan sosial juga harus jadi perhatian utama,” tegasnya saat diwawancarai, Jumat (24/1/2025).
Dia menyebut bahwa pembangunan jalan tol yang melintasi beberapa kawasan konservasi dan pemukiman perlu melalui kajian mendalam. Menurutnya, keberlanjutan lingkungan tidak boleh dikorbankan demi percepatan pembangunan.
Apalagi proyek besar seperti ini biasanya membawa dampak signifikan, terutama terhadap hutan, lahan produktif, dan masyarakat sekitar. Sehingga perlu ada pengawasan ketat agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Selain itu, Budiono menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan. Karena masyarakat sudah seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan korban. Sehingga keterlibatan warga lokal dalam proyek menjadi penting.
Ia juga meminta pemerintah daerah dan pusat untuk transparan terkait pelaksanaan proyek ini, termasuk tahapan pembebasan lahan dan anggaran yang digunakan.
“Jangan sampai muncul isu-isu yang merugikan masyarakat atau menciptakan ketimpangan sosial. Semua harus dikelola secara profesional dan transparan,” tutup Budiono.
Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang bertanggung jawab, Budiono optimis proyek tol Balikpapan-IKN dapat menjadi katalisator pembangunan tanpa mengabaikan keseimbangan ekologi dan kepentingan masyarakat.
Selain itu, perhatian khusus juga diarahkan untuk pengelolaan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang dilalui jalur tol. Budiono menyoroti bahwa aset tersebut hanya dihibahkan untuk proyek ini, sementara seharusnya ada perhitungan yang lebih transparan dan seimbang untuk memastikan sinergi antara proyek strategis nasional dan kepentingan pemerintah daerah.
Adapun proyek tol Balikpapan-IKN ditargetkan rampung akhir tahun 2025. Namun, Budiono mengingatkan agar perhatian tidak hanya fokus pembangunan tol, melainkan juga peningkatan kualitas infrastruktur jalan penghubung antarkabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim).
Karena menurutnya, sejumlah jalan utama, seperti yang menghubungkan Bontang, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, masih memprihatinkan.
Lebih dari itu, jalur utama bagi masyarakat dan pengangkutan barang juga masih membutuhkan perhatian lebih besar untuk memastikan kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas. (*)
