
KOTAKU, BALIKPAPAN-Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, berbagai sudut dipenuhi kehadiran pedagang musiman yang menjual bendera merah-putih dan atribut kemerdekaan lainnya.
Namun, lantaran pandemi Covid-19 melanda, jumlah pedagang musiman itu pun terpantau berkurang. Hal itupun diakui oleh Wahyu Rusdianto (25) salah seorang pedagang atribut kemerdekaan di Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.
Menurutnya, tiap tahunnya menjelang HUT RI, ada puluhan pedagang yang datang langsung dari Garut, Jawa Barat, khusus berjualan atribut kemerdekaan di Balikpapan. Sekarang hanya lima orang.
Bahkan, pria yang sudah menjadi pedagang musiman sejak tahun 2014 itu pun mengaku kesulitan untuk mendapatkan stok dan butuh biaya untuk mengambil barang tersebut.
“Dulu bos yang dari Garut datang. Semuanya ditanggung, sekarang tanggung ongkos sendiri. Makanya harganya pun tinggi tapi mengingat pandemi, mau gak mau tetap harga standar ya,” ungkapnya kepada Kotaku.co.id, Senin (19/8/2021).
Meskipun sudah memasuki periode kedua masa pandemi, namun Wahyu mengaku bahwa tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Untuk sekarang stok sedikit, cuma 25 persen dari hari biasa. Untuk omzet dan pendapatan jelas ngaruh. Tahun lalu gak terlalu pengaruh, sekitar 40 hingga 50 persen (volume barang yang dipasok),” ungkapnya.
Adapun harga bendera yang ia jual yakni berkisar Rp35 ribu hingga Rp45 ribu. Sementara itu untuk atribut lainnya seperti umbul-umbul Rp150 ribu hingga Rp200 ribu tergantung ukuran.
“Ukurannya antara 4,5 meter hingga 9 meter,” jelasnya.
Ditempat lain, Yudi (25) yang baru dua tahun menjual atribut kemerdekaan juga merasakan menurutnya omzet akibat pandemi. Itu karena pandemi membuat berbagai kegiatan ditiadakan. Seperti aneka lomba yang identik dengan dekorasi kemerdekaan.
Oleh sebab itu, ia pun turut membanting harga. Bahkan untuk atribut yang ukuran besar ia berlakukan promo.
“Harganya varian dari Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Umbul-umbul diobral Rp100 ribu dapat tiga,” tutupnya. (*)
