Ekbis

Ekonomi Kaltim Nanjak! APBN-APBD Maret 2025 Power Finansial

Heru Narwanta

KOTAKU, BALIKPAPAN-Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan performa positif.

Triwulan IV tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat tembus 6,12 persen (Year on Year (YoY).

Jumlah itu jadi yang tertinggi di Kalimantan dengan kontribusi 47,29 persen terhadap PDRB regional.

Dalam siaran pers Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltimtara), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang disampaikan kepada kotaku.co.id, Selasa (29/4/2025), dijelaskan, sektor tambang dan penggalian masih jadi tulang punggung ekonomi, sementara belanja pemerintah jadi motor pertumbuhan dari sisi pengeluaran.

Di tengah kondisi global yang menantang, ekspor CPO dan batu bara sempat turun karena permintaan lesu, terutama dari India dan China.

Tapi, di sisi lain, lonjakan impor LNG Taiwan hingga 44 persen jadi sinyal positif buat sektor energi.

“Meski harga batu bara terkoreksi, komoditas ini tetap jadi andalan listrik Asia dengan kontribusi 56 persen terhadap pasokan regional,” kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Kaltimtara Heru Narwanta.

Lebih lanjut dia menerangkan, Maret 2025, inflasi Kaltim tercatat 1,36 persen dipicu lonjakan harga makanan dan transportasi jelang Idulfitri.

Pergerakan transportasi meningkat tajam, terutama di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan dan jalan tol Balikpapan-Samarinda.

Balikpapan jadi kota dengan inflasi tertinggi yakni 1,38 persen sementara Penajam Paser Utara terendah 1,19 persen.

Dari sisi fiskal, APBN Regional Kaltim sampai Maret 2025 mencatat pendapatan Rp4,92 triliun dan belanja Rp10,37 triliun.

Program unggulan seperti “Makan Bergizi Gratis” sudah dijalankan tiga daerah.

Pajak dalam negeri tembus Rp3,2 triliun, dan PNBP mencapai Rp744,6 miliar, mayoritas dari jasa kepelabuhan batu bara dan CPO.

Belanja kementerian/lembaga mencapai Rp2,19 triliun, dan transfer untuk daerah sudah Rp8,19 triliun.

Sementara itu, APBD Kaltim baru serap Rp1,89 triliun dari pendapatan Rp4,49 triliun, masih didominasi transfer pusat.

Singkatnya, ekonomi dan fiskal Kaltim lagi On Fire. Meskipun tantangan global masih ada, semua indikator menunjukkan bahwa Kalimantan tetap melaju. (*)

To Top