
KOTAKU, BALIKPAPAN-Era digital dan menjelmanya Balikpapan sebagai kota penyangga seiring ditetapkannya sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Balikpapan H Mubar Yahya optimis angkutan kota (Angkot) tetap eksis. Ia pun merancang berbagai langkah agar angkot tetap menjadi pilihan masyarakat.
“Terutama ketertiban pengemudi. Pengemudinya benar-benar yang menjadi profesi, bukan asal-asalan. Misalnya mengantarkan penumpang dengan kondisi yang benar-benar terjaga, nah kalau ini bisa diciptakan maka masyarakat akan percaya, gak khawatir terjadi macam-macam,” ulasnya ditemui Rabu (23/6/2021).
Yang juga menjadi atensinya yakni terkait kerapian kendaraan, kebersihan dan lainnya. “Itu yang ingin kami ciptakan, istilahnya di-upgrade,” ungkapnya.
Namun itu tidak menampik era digital memberi efek. Salah satunya, lanjut Mubar, banyak sopir angkot yang memilih berhenti kemudian beralih profesi. Pengusaha angkot pun kewalahan akibat ditinggal pengemudi sementara tak mudah merekrut sopir baru karena peminatnya semakin berkurang.
Berdasarkan data yang dilansir Dinas Perhubungan Balikpapan, jumlah angkot yang beroperasi sebanyak 850 unit. Dari jumlah itu, rata-rata pengemudinya usia produktif. (*)
