
KOTAKU, BALIKPAPAN-Setiap peristiwa yang terjadi tidak menutup kemungkinan justru menjadi pemantik bagi masyarakat untuk mengabadikan atau menyaksikan langsung kejadian itu.
Seperti yang terjadi saat peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kamis (9/11/2023).
Di tengah sibuknya petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan juga dihadiri masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan dan mengabadikan peristiwa itu.
Padahal, tanpa disadari yang dilakukan warga itu justru menghambat kinerja petugas BPBD Balikpapan.
“Terkadang kami terhambat karena keberadaan masyarakat yang menyaksikan dari jarak dekat ini malah mempersempit ruang kami,” kata Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Balikpapan Usman Ali seusai melakukan pemadaman, di kawasan tersebut, Kamis (9/11/2023).
Belum lagi, yang dilakukan warga itu sebenarnya juga berisiko buat masyarakat.
“Jika masyarakat mendekat, kami khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, misalkan selang lepas bisa saja menciderai masyarakat,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Usman selalu mengingatkan dan menghimbau agar masyarakat bisa patuh dan tidak menjadikan peristiwa sebagai tontonan.
“Karena itu justru menghalangi petugas (BPBD) yang sedang menjalankan tugasnya,” tegasnya.
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran baru saja terjadi di Jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kamis (9/11/2023).
Dalam peristiwa itu menghanguskan satu bangunan dua lantai yang merupakan tempat usaha berjualan kue.
Sebanyak 10 hingga 12 uni Pemadam Kebakaran (Damkar) dikerahkan dalam kejadian ini, dan api berhasil dipadamkan selang satu jam pasca laporan tepatnya pukul 15.15 Wita.
Saat peristiwa itu terjadi, penyewa bangunan sedang berada di lantai dua bersama dengan anak dan istrinya.
Dengan nekat dikabarkan pemilik bangunan itu melompat dari lantai dua untuk menyelamatkan diri dari kejadian tersebut.
Adapun dugaan sementara api berasal dari dapur produksi tempat usaha itu yang berada di lantai dasar. (*)
