Metro

Ganjar Pranowo Blusukan di Balikpapan, Bahas Bahan Pokok dan BBM

Ganjar Pranowo berinteraksi dengan pedagang di Pasar Baru Balikpapan (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo blusukan di Pasar Baru Balikpapan, Selasa (5/11/2023).

Kedatangannya menjadi magnet bagi para pengunjung pasar. Banyak warga Kota Beriman yang ingin bersalaman dan selfie bareng.

Ganjar Pranowo tampak didampingi para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan tokoh partai koalisi. Antara lain Irjen Pol (Purn) Safaruddin, H Baba, Budiono.

Sementara politisi lainnya, seperti Eddy Tarmo, Muhammad Adam dan Iwan Wahyudi menyambut Ganjar di Depot Miki.

Dalam kesempatan itu, Ganjar bercengkrama dengan para pedagang. Mulai dari pedagang pisang, bahan pokok, pedagang tahu tempe dan lainnya.

Salah seorang pedagang tahu tempe, yakni Jajuli menyampaikan minimnya kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu tempe, memengaruhi harga komoditas itu.

“Mungkin enggak ya, koperasinya tidak hanya menyalurkan kedelai tapi punya unit usaha, minimal ada kerja sama dengan petani kedelai,” ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, hal itu jadi solusi alternatif, agar rantai pasok dan produktivitas tahu tempe di daerah bisa meningkat dan menjaga stabilitas harganya.

“InsyaAllah,” ucap warga, berbarengan.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menerangkan kedatangannya ke Kota Balikpapan sebagai rangkaian tur kampanye Pasangan Calon (Paslon) Ganjar-Mahfud MD yang telah dimulai dari Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah (Sulteng) dan kini sampai di Kalimantan Timur (Kaltim).

Di Kaltim, Ganjar juga dijadwalkan mengikuti pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD), Calon Legislatif (Caleg) partai koalisi dan dan relawan di Swiss-Bellhotel Balikpapan, hari yang sama.

“Untuk kami bisa memastikan, saya ingin mendengarkan problem yang muncul agar bisa menyempurnakan program dari Ganjar-Mahfud dan memberikan motivasi,” ucapnya.

Melalui rangkaian kegiatan itu, pihaknya telah melihat perkembangan harga bahan pokok di daerah.

“Kami cek berapa harga beras, tapi di sini tadi ada sedikit cerita, lumayan sudah agak turun (harga) berasnya yang dikemas dalam kemasan.

Cabai yang masih terlalu tinggi, sehingga beberapa tempat yang kami keliling kemarin, ternyata memang harga bahan pokok perlu dikontrol. Saya kira penting,” ucapnya.

Ia menyebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga perlu memastikan jumlah pasokan dan distribusinya.

Ia menerangkan, stabilisasi harga bahan pokok dimulai dari memastikan sisi produksi dengan menerapkan teknologi.

Ganjar juga merespons terkait adanya dugaan monopoli impor kedelai yang memengaruhi pasokan tahu dan tempe seluruh daerah di Indonesia.

“Ya kedelai punya masalah yang serius, memang dari produktivitas kurang, inilah yang harus disiapkan,” ulasnya.

Ganjar juga merespons kesulitan para tukang ojek dalam dapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Oh iya, ini menarik karena kemarin kami melihat di Papua, saya melihat pemandangan yang sama. Di NTT kemarin kami melihat dan hari ini di Balikpapan.

Ini adalah (daerah) penghasil minyak, maka rasa-rasanya kembali lagi, distribusinya, stoknya, kebutuhannya harus menjadi perhatian,” pungkasnya. (*)

To Top