pegadaian
Ekbis

Gara-Gara Corona, Kebutuhan Uang Kartal Diproyeksi Turun, Penukaran Keliling Ditiadakan

hut ri hut ri
Bimo Epyanto
hut ri hut ri

KOTAKU, BALIKPAPAN-Gara-gara wabah virus Corona, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan memperkirakan kebutuhan uang kartal di Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser edisi Ramadan dan Idulfitri tahun ini hanya Rp 1,95 triliun. Lebih rendah dari prediksi awal sebelum Covid-19 mewabah, yakni sebesar Rp 2,3 triliun.

“Proyeksi kebutuhan uang kartal Ramadan tahun ini meningkat 9,4 persen dibanding realisasi Ramadan tahun 2019, yakni Rp1,78 triliun,” kata Kepala KPw BI Balikpapan Bimo Epyanto melalui siaran pers yang disampaikan Jumat (15/5/2020).

hut ri

Dia menjelaskan, peningkatan kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan Lebaran antara lain dipengaruhi oleh pembayaran tunjangan hari raya (THR), pola peningkatan konsumsi jelang meskipun tidak sekuat sebelumnya, masih adanya budaya untuk berbagi, terutama uang hasil cetak sempurna (HCS) atau uang baru dan kebijakan serta stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19. Secara akurasi, lanjut dia menjelaskan, kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) yakni Rp100.000 dan Rp50.000 dipastikan kembali mendominasi. Diperkirakan sebesar Rp1,7 triliun, atau meningkat 9,44 persen dari periode yang sama, tahun lalu. Sedangkan Uang Pecahan Kecil (UPK) terdiri atas pecahan Rp.20.000 ke bawah diperkirakan sebesar Rp162 miliar, atau meningkat 8,82 persen dari Ramadan tahun 2019.

Rupanya bukan hanya kebutuhan uang kartal, layanan penukaran uang keliling pun ikut terpengaruh. Sejatinya, fasilitas tersebut disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang baru jelang hari raya. Gara-gara Corona, layanan tersebut ditiadakan dan kini tersedia melalui 28 bank umum dengan melibatkan 70 kantor cabang utama maupun kantor cabang pembantu, tersebar di seluruh Kota Balikpapan. Penukaran uang dilayani hingga 20 Mei 2020 mengikuti jam operasional masing-masing bank.

Sementara dalam menjaga pemenuhan kebutuhan uang kelancaran layanan penukaran, termasuk meminimalisir penyebaran Covid-19 maka BI melakukan penyediaan uang yang layak edar dan higienis dengan melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan. Kemudian menyemprot cairan disinfektan di area perkasan, sarana dan prasarana, serta memperhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang.
BI juga berkoordinasi dengan perbankan dan PJPUR untuk menjaga ketersediaan uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang yang akurat, menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di loket perbankan sehingga masyarakat mudah untuk memperoleh uang, dan memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang memperhatikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Tak lupa, mengimbau masyarakat melakukan penukaran di outlet resmi, selalu cermat dan teliti dalam menerima uang hasil penukaran maupun lainnya guna mengantisipasi beredarnya uang palsu. Termasuk mengimbau masyarakat menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS. (*)

To Top