Metro Advertorial

Gaungkan Sekolah Ramah Lingkungan, Disdikbud Balikpapan Lirik Lahan Eks Puskib

lahan Puskib yang dilirik Disdikbud Balikpapan untuk disulap jadi kawasan sekolah ramah lingkungan (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dan berwawasan lingkungan.

Salah satu gebrakan terbarunya adalah rencana pembangunan dua sekolah baru yang mengusung konsep ramah lingkungan atau Green School di kawasan eks Pusat Kegiatan Ibadah (Puskib) Balikpapan Tengah.

Dua sekolah tersebut masing-masing Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang rencananya akan mulai dibangun tahun anggaran 2026.

Lokasi pembangunan telah dipersiapkan di atas lahan seluas 4 hektare.

Dari total luas tersebut, 2 hektare akan dimanfaatkan untuk pembangunan gedung sekolah, sedangkan 2 hektare sisanya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), sebagai bagian dari komitmen menjaga keseimbangan ekosistem untuk lingkungan pendidikan.

Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik menuturkan bahwa konsep sekolah ramah lingkungan ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya berorientasi dengan bangunan fisik hemat energi, tetapi juga pembentukan karakter siswa yang peduli terhadap isu-isu lingkungan.

“Sekolah ini akan dirancang dengan sistem yang mengedepankan efisiensi energi dan ramah lingkungan, seperti penggunaan panel surya sebagai sumber energi listrik, sistem ventilasi alami untuk sirkulasi udara, pengelolaan air hujan untuk irigasi taman, serta pemanfaatan material bangunan yang berkelanjutan,” jelas Irfan, Jumat (9/5/2025).

Irfan menambahkan, sekolah ini nantinya bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat edukasi lingkungan yang bisa menanamkan nilai-nilai kelestarian sejak usia sekolah.

“Kami ingin generasi muda Balikpapan tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi,” ucapnya.

Tak hanya itu, pembangunan sekolah hijau ini juga ditargetkan dapat menekan biaya operasional sekolah dalam jangka panjang.

Dengan pemanfaatan energi terbarukan dan efisiensi penggunaan air serta listrik, sekolah dapat lebih mandiri dalam pengelolaan sumber dayanya.

“Kami berharap model sekolah ini bisa menjadi standar baru dalam pembangunan fasilitas pendidikan, bukan hanya untuk Balikpapan, tapi juga bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” tegas Irfan.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD dan instansi terkait juga diharapkan agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana. (*)

To Top