
KOTAKU, BALIKPAPAN-Mengulang sukses, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) kembali menggelar Gebyar Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).
Gebyar UMKM merupakan kegiatan untuk mendukung UKM naik kelas yang berdaya saing tinggi.
“Ini merupakan agenda kedua yang dilaksanakan tahun 2023,” kata Kepala DKUMKMP Balikpapan Heru Ressandy Kusuma Setya saat dijumpai di gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Balikpapan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC/Dome), Jumat (17/11/2023).
Dia menjelaskan, Gebyar UMKM jilid kedua digelar di atrium Pentacity, Balikpapan Superblock (BSB) selama lima hari, mulai 14-19 November 2023.
Gebyar UMKM ini selain diisi hasil karya UMKM lokal Balikpapan juga diisi dengan kegiatan talk show, aneka lomba dan pembiayaan yang ditawarkan masing-masing mitra.
Heru mengatakan, kegiatan Gebyar UMKM ini juga bekerja sama dengan mitra binaan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan, kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pengelolaan sampah.
“Selanjutnya dari Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Red) Balikpapan, DPOP (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Red) binaan UMKM ekonomi kreatif,” sebutnya.
Jika ditotal secara keseluruhan ada 18 UMKM ditambah layanan perbankan, umum untuk perizinan, dan layanan administrasi kependudukan yang turut berpartisipasi.
Hadirnya perbankan untuk memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM menanyakan langsung atau berkonsultasi terkait pembiayaan yang dibutuhkan.
“Ini sebagai edukasi untuk UMKM, agar lebih dipermudah syarat-syaratnya, bahkan untuk syarat jenis usaha sudah bisa jadi jaminan untuk mendapat bantuan permodalan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan operator seluler yakni Indosat dan penggunaan aplikasi digital.
Dalam ajang tersebut, pembayaran tidak lagi manual, tapi dimudahkan pencatatan semua transaksi dengan cepat menggunakan sistem digital.
Dengan sistem itu, Heru berharap para pelaku UMKM bisa belajar menggunakan sistem digital dengan perbankan mengingat akan lebih mudah dikoneksikan, sekaligus banyak penggunaan digital untuk kepentingan UMKM naik kelas.
“Kami juga berharap gebyar UMKM kedua ini lebih mendapatkan omzet dibandingkan dengan gebyar UMKM sebelumnya yang dilaksanakan di e.Walk BSB,” pungkasnya. (*)
