Metro

Geliat Wisata di Kaltim, Titik 0 IKN Jadi Primadona

KOTAKU, BAlIKPAPAN-Sejak Hari Raya Idulfitri 1443 H, pandemi covid 19 kian melandai, sejurus dengan itu para giat obyek wisata mulai berbenah untuk menyambut wisatawan. Hasilnya pun luar biasa, di Kaltim, Dinas Pariwisata (Dispar) mencatat penigkatan drastis pengunjung seluruh obyek wisata.

Plt Kepala Dispar Kaltim HM Irvan Rivai saat dijumpai media ini di Balikpapan, Jumat (8/7/2022) menyampaikan terjadi peningkatan pengunjung objek wisata obyek wisata di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kutai Kartanegara hingga 100 persen. Sebelumnya, untuk bisa mencapai butuh waktu tiga hingga lima bulan. “Dan ini hanya butuh waktu sepekan,” kata dia.

Dengan adanya peningkatan itu, tentunya berdampak dengan masyarakat sekitar melalui segi ekonomi kreatifnya yang tentunya menjadi lumbung ekonomi bagi masyarakat sekitar. Lantas dia pun meminta masyarakat sekitar obyek wisata terus mengembangkan ekonomi kreatifnya.

”Jadi Alhamdulillah semuanya bergerak. Jika kembali diberikan pembatasan, saya berharap pemerintah tetap membuka obyek wisata walaupun dengan batasan-batasan tertentu,” ungkapnya.

Berbicara obyek wisata di Kaltim, tentunya tidak lengkap jika tidak melihat titik 0 Ibu Kota Negara (IKN) baru yakni IKN Nusantara. Belakangan ini, titik 0 yang terletak di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara memang tengah menjadi obyek wisata baru yang menjadi destinasi favorit baik bagi warga Kaltim itu maupun dari luar.

“Jadi setiap ada orang pusat datang selalu ingin ke sana, bahkan hingga malam jika ada yang datang selalu menyempatkan ke sana, padahal yang diliat kan hanya bahasa titik 0,” tambahnya.

Dia berharap wisata titik 0 itu tidak bersifat sementara, dan ketika ada pembangunan, titik 0 tersebut tetap dibuka pihak Otorita IKN. “Itukan salah satu daya tarik yang ada di sini sekarang,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk di kawasan terdekat IKN yakni PPU dia mengatakan ada beberapa potensi wisata baru, namun kata dia tergantung dengan kabupaten dan kota yang bersangkutan untuk mencoba menggali apa yang bisa menarik wisatawan..

“Orang setempat juga sudah menyadari bahwa dampaknya itu besar karena terkait dengan ekonomi kreatifnya, yang belum melihat potensi itu bisa melalui pokdarwis untuk memberikan masukan positifnya,” tutupnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top