
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemilihan pimpinan dan anggota Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Balikpapan sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 akhirnya rampung dalam rapat pembahasan yang dipimpin Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh Selasa (22/3/2022) sore dan dilanjutkan dengan pengesahan melalui rapat paripurna yang digelar Selasa malam harinya sekira pukul 20.30 Wita dipimpin Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono.
Hasilnya, tak ada Fraksi Gerindra dalam unsur pimpinan dari empat komisi. Begitu juga dengan keempat badan. Hal itu sontak mencuri perhatian. Karena sebelumnya, Fraksi Gerindra memperoleh kursi Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan yang dijabat Muhammad Taqwa.
Puaskah Gerindra atas hasil tersebut? Mengingat tak ada perwakilannya yang menjabat ketua komisi maupun ketua badan. Terkait itu M Taqwa yang juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra angkat bicara saat ditanya awak media usai rapat paripurna penetapan AKD, Selasa malam.
“Hari ini Gerindra memberikan hadiah kepada teman-teman sebenarnya. Karena beberapa bulan disibukkan dengan dinamika AKD,” ucapnya terdengar lirih.
Luapan itu bukan tanpa alasan. Taqwa memandang, AKD sarat akan keputusan politik dan mengandung banyak kebutuhan politik. “Gerindra akhirnya menyimpulkan bahwa di atas kepentingan politik ada yang lebih penting yakni kepentingan masyarakat. Kalau Gerindra terus mengambil sikap politik, AKD gak akan jalan maka hari ini Gerindra memberikan dedikasi, Gerindra mengalah, mundur selangkah untuk kebaikan bersama,” terangnya tenang namun dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.
Ya, AKD merupakan momentum rotasi jabatan 2,5 tahun. Namun kali ini, perjalanan terpanjang mengawal AKD penuh dinamika yang cukup melelahkan.
“Semoga dengan ini dapat diambil pelajaran. Bahwa tidak semata ego politik dan marwah partai saja yang diutamakan tapi ada pelayanan dan kepentingan masyarakat yang lebih utama. Hari ini Gerindra berbuat nyata dan tidak ingin menjadi menghambat pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sekalipun di luar struktur pimpinan AKD kali ini, Gerindra sepakat terus mengawal kepentingan masyarakat utamanya kebijakan yang lahir dari pemerintah kota maupun DPRD. Apalagi masih menurut Taqwa, selama dua bulan terakhir, kegiatan kedewanan dalam melayani masyarakat mendadak melambat akibat perjalanan panjang AKD.
“Kemarin sudah merasakan kelangkaan minyak goreng, bagaimana dampak banjir tapi teman-teman (anggota DPRD Balikpapan, Red) fokusnya AKD. Seharusnya, AKD momentum meningkatkan pelayanan. Hari ini, teman-teman sekadar mementingkan mendapatkan porsi dalam AKD. Sekali lagi, Gerindra bukan ingin menjadi pahlawan tapi kami ingin menyelesaikan sengeketa AKD. Kalau bukan Gerindra yang bersikap dan mengalah, ini tidak akan jalan,” ulasnya.
Karenanya, lanjut Taqwa, dibutuhkan kedewasaan berpolitik demi memberikan pelayanan dan kepedulian kepada masyarakat. “Semoga ini menjadi barometer kinerja untuk seluruh anggota DPRD dan semoga Gerindra dapat terus memberikan yang pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tidak masalah Gerindra tidak dapat apa-apa yang penting semua bisa berjalan,” pungkasnya. (*)
