
KOTAKU, BALIKPAPAN-Setiap 26 Juni, masyarakat dunia akan memperingati Hari Anti Narkotika Internasional. Hari PBB menentang penyalahgunaan obat-obatan serta perdagangan obat-obatan ilegal.
Peringatan HANI sudah ada sejak tahun 1989. Tahun 2022, peringatan tersebut mengusung tema “Addressing Drug Challenges In Health and Humanitarian Crises” artinya mengatasi tantangan narkoba dalam krisis kesehatan dan kemanusiaan.
Mekipun terus diperingati setiap tahunya, namun faktanya Indonesia khususnya di Kaltim belum sepenuhnya bebas dari narkoba. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Mahyudin menjelaskan masuknya narkoba khususnya di Kaltim kebanyakan dari luar melalui jalan tikus.
“Saya kira aparat keamanan maupun BNN harus lebih jeli mengamati masuknya dari mana. Setahu saya kadang-kadang mungkin masuk lewat perbatasan lewat kapal,” kata dia kepada media ini, Minggu (26/6/2022).
Menurutnya, pelaku kejahatan ini melihat celah jalan masuk. “Jalurnya sudah tahu misalnya di perbatasan Kaltara. Itu yang harus lebih diperketat lagi,” imbuhnya.
Disampaikanya, DPD tentu mendukung sepenuhnya BNN untuk memberantas narkoba. Dia berharap seluruh masyarakat agar bersama memerangi narkoba.
“Masyarakat Indonesia harus menjalankan Prinsip Say No To Drug terhadap narkoba, khususnya untuk generasi muda, ayo semua rakyat Indonesia memerangi narkoba,” tutupnya. (*)
