
KOTAKU, BALIKPAPAN-Jelang Hari Raya Iduladha, tak hanya hewan kurban yang laris diburu tapi juga parang, kapak dan pisau yang nantinya akan digunakan untuk menyembelih dan memotong hewan kurban. Adalah pandai besi Usaha Karya yang berada di Gunung Malang, Jalan Mayjend Sutoyo, Kelurahan Klandasan Ilir, Baikpapan Kota, yang kebanjiran pesanan berbagai kebutuhan pemotongan hewan kurban.
Ayi (51) pengelola bengkel mengaku meski di tengah pandemi orderan tak jua surut.
“Setiap tahun jelang Iduladha selalu ramai, biar pandemi tetap saja ramai, ada saja pesanan, ada dari (pengurus) masjid, (panitia kurban lainnya). Ya ini menurun sih tapi gak drastis jadi gak begitu pengaruh,” ungkapnya saat ditemui Kotaku.co.id, Senin (19/7/2021).
Dijelaskan dalam pembuatan pisau, parang dan kapak di bengkelnya menggunakan baja sebagai bahan baku. Sedangkan proses pengerjaannya dikerjakan secara tradisional.
Yakni baja ditempa di tengah bara api hingga pipih dan membentuk mata parang sampai dengan pemasangan gagang.
Didukung lima pekerja, Pandai Besi Usaha Karya yang dirintis sejak tahun 70-an itu mampu mengolah 10 parang setiap harinya. Namun jelang hari raya bisa mencapai 20 parang bahkan lebih, seiring tingginya permintaan.
“Bajanya cari diloakan (pasar loak alias pasar barang bekas, Red) dan rata-rata kebanyakan per. Tapi baja sekarang kurang keras. Paling bagus per (mobil) Jeep, cuma mahal, per bijinya Rp400 ribuan. Itu bisa jadi tiga parang,” jelasnya.
Untuk pembuatan satu bilah parang, memakan waktu satu jam. Selain itu, di bengkel tersebut juga bisa untuk restorasi atau perbaikan parang. “Ya kalau cuma perbaikan Rp50 ribuan, ada juga yang minta disepuh (mengeraskan baja yang lembek),” ungkapnya.
Adapun harga parang dipatok Rp100 ribuan hingga Rp500 ribuan, pisau Rp50 ribuan. (*)
