
KOTAKU, BALIKPAPAN-Di tengah duka yang melanda menyusul kepergian sang ibunda menghadap Sang Ilahi Kamis (21/11/2019) siang dan dikebumikan Jumat (22/11/2019) pagi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dari Fraksi PDI
Perjuangan (PDIP) Include Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Taufik Qulrahman tetap menjalankan kewajibannya menghimpun aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil) lewat agenda reses yang digelar malam harinya di Jalan Kilat, Kelurahan Baru Ilir. “Mohon doanya agar ibunda saya husnul khatimah,” ucap Taufik Qulrahman dalam sambutannya saat membuka acara. Ucapan belasungkawa pun mengalir dari seluruh warga termasuk dari Camat Balikpapan Barat Muhammad Arif Fadillah, Lurah Baru Ilir Mardiyana dan perwakilan instansi terkait lainnya yang turut hadir. “Saya dan seluruh staf mengucapakan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhumah, semoga husnul khatimah,” ucap Muhammad Arif Fadillah saat memberi sambutan. Tak lupa ia memberi apresiasi. “(beruntung) Punya wakil yang energik dan perhatian,” sambungnya. Ia pun turut menyalurkan aspirasi. “Ya kantor kecamatan tidak cukup ruang untuk menampung sekretariat organisasi dan kegiatan lainnya sehingga perlu ada penambahan ruang, salah satunya aula diperluas. Tapi sudah ada rencana pembangunannya,” serunya.
Tidak ketinggalan Lurah Baru Ilir Mardiyana turut menyampaikan aspirasinya. Apalagi saat mendengar banyaknya warga yang mengeluhkan layanan PDAM. “Tidak hanya warga di kantor kelurahan Baru Ilir, air tidak pernah mengalir,” lugasnya disambut riuh tepuk tangan warga.
Ya, dalam reses tersebut layanan PDAM kembali dikeluhkan warga. Apalagi kalau bukan karena air tidak mengalir ke rumah-rumah. Kendalanya beragam. Di antaranya karena areanya perbukitan. Ada juga warga yang mengeluhkan sulitnya menjadi pelanggan PDAM.
Hal lain yang disampaikan warga yakni minimnya penerangan jalan di sejumlah lingkungan tempat tinggal warga. “Akses jalan sudah bagus tapi gelap karena tidak ada lampu,” ucap salah seorang warga saat berkesempatan menyampaikan pendapat. Perluasan jalan utama yang tidak tuntas ikut dikeluhkan sehingga menjadi ladang parkir sejumlah kendaraan berukuran besar.
Sementara itu Taufik yang ditemui usai reses mengatakan ada beberapa permasalahan yang dikeluhkan masyarakat yang berhasil dihimpun. “Pertama layanan PDAM. Khusus pasang baru yang informasi terbaru yang saya dapat sekarang ada alternatif, memakai surat domisili rekomendasi kelurahan dan kecamatan,” jelasnya. Drainase menjadi permasalahan berikutnya. Ia juga menangkap usulan lain yakni pembangunan balai pertemuan dengan memanfaatkan eks pos pemadam kebakaran yang kini dijadikan lokasi pemilahan sampah. Tepatnya di sebelah pos eks pemadam kebakaran. “Dengan dibangunnya balai pertemuan dan lokasi pemilah sampah dipindah maka Puskesmas Baru Ilir juga bisa naik kelasnya menjadi 24 jam, itu yang diharapkan warga. Karena kasihan, bertahun-tahun Puskesmas gagal memperoleh rekomendasi naik kelas karena ada pemilah sampah di situ yang jaraknya hanya 4 meter,” ungkapnya.
Lebih dari itu ia memastikan akan mengawal usulan warga dan memberikan bantuan dalam penganggaran untuk memperjuangkannya. Dalam reses yang ia gelar tercatat ada 258 warga yang hadir perwakilan Kelurahan Baru Ilir dan Karingau. (run)
