

KOTAKU, BALIKPAPAN-Macet. Kata itu belakangan ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat di Kota Balikpapan.
Kemacetan itu disinyalir karena beberapa proyek yang kini tengah dikerjakan di beberapa ruas jalan di Kota Minyak. Membuat badan jalan menyempit. Seperti di Jalan Soekarno-Hatta.

Bahkan sampai menutup jalan. Seperti pengerjaan proyek di Jalan MT Haryono.
Adapun proyek di Jalan Soekarno-Hatta merupakan proyek strategis untuk pemasangan jaringan gas yang dikerjakan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Sedangkan proyek di Jalan MT Haryono merupakan bagian dari proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang dikerjakan PT Fahreza Duta Perkasa, dengan skema tahun jamak.
Dari kedua pengerjaan tersebut, sorotan masyarakat terus tertuju kepada proyek pengendalian banjir DAS Ampal.
Bukan tanpa alasan. Selain proyeknya dikerjakan hampir sepanjang Jalan MT Haryono, tepatnya di kawasan Balikpapan Selatan. Proyek itu juga menutup ruas jalan tepatnya di tanjakan Global Sport.
Hal itu memantik perhatian Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh. Dia pun turun langsung meninjau proyek di depan Global Sport, Senin (13/3/2023) sore.
“Kami mendorong kepada pelaksana (proyek) untuk proaktif dan peduli kepada masyarakat Kota Balikpapan, karena proyek ini sudah lama dan penutupan jalan juga sudah telanjur lama,” kata Abdulloh, usai sidak.
Dari pantauan media ini, terlihat para pekerja sedang meninggikan jalan dengan cara menguruk alias menimbuni dengan tanah.
Untuk jalur dari arah Balikpapan Baru menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanujoso Djatiwibowo atau RSKD, ketinggian hampir mencapai 3 meter.
Namun untuk arah sebaliknya, terpantau masih tahap pengerjaan.
Dalam sidak itu, Abdulloh sempat berbincang dengan Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa Arif Wibisono selaku kontraktor. Dari perbincangan itu, kontraktor berjanji untuk membuka jalan sebelum Ramadan.
“Mudah-mudahan janji Pak Arif selaku Proyek Manager tadi bisa ditepati yakni sebelum Ramadan, jalan sudah bisa dilewati masyarakat Balikpapan,” terangnya.
Lantas ia berharap proyek bisa diselesaikan agar masyarakat bisa menikmati pembangunan yang sudah diwacanakan Pemkot Balikpapan.
“Tujuannya ini untuk penanganan banjir. Jadi jangan sampai satu sisi, ada yang dirugikan,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika hujan yang menjadi alasan terhambatnya proyek pengerjaan maka ketika cuaca terik, pekerjaan wajib dimaksimalkan.
“Mudahan bisa dipenuhi juga janjinya, karena ini sudah janji yang kesekian kali,” tambahnya.
Paling tidak, kata orang nomor satu di DPRD Balikpapan ini, jalan itu bisa dilalui satu jalur sebelum memasuki Ramadan.
Dalam kesempatan itu, Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa Arif Wibisono menyampaikan komitmennya yakni awal Ramadan nanti, dua jalur jalan itu sudah bisa diewati kendaraan.
“Kalau belum bisa dilalui, saya akan mundur (dari jabatan, Red),” tuturnya.
Masih dalam kesempatan sama, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan Rafiuddin menjelaskan kontrak pekerjaan tahun jamak ini akan berakhir Desember 2023.
“Dan ini masih proses, masih ada waktu 10 bulan. Tapi target buka jalur dulu makanya kami Support tapi tergantung cuaca karena terkendala untuk penimbunan tanah,” jelasnya.
Dinas PU juga meminta kontraktor untuk menambah jumlah pekerja sehingga bisa mencapai target 10 hari mendatang. Saat ini, PT Fahreza Duta Perkasa mempekerjakan 100 pekerja.
Disinggung kontraktor kembali abai dengan janjinya, Rafiuddin mengatakan, maka akan dievaluasi. Evaluasi itu bisa saja berupa peringatan hingga pemutusan kontrak.
“Tapi kalau pemutusan itu tidak menyelesaikan masalah karena harus melalui tahapan lagi untuk melanjutkannya. Kemudian sistem juga pasti berbeda,” pungkasnya. (*)
