
KOTAKU, BALIKPAPAN-Berkaca dari Samarinda, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan perketat pengawasan pintu masuk WNA asal India.
Kepala Sub Seksi Pemeriksaan Imigrasi Kelas I Balikpapan, Robby Anugrah Amanda mengatakan, telah memperkuat kordinasi dengan sejumlah instansi terkait ancaman gelombang tsunami Covid 19 di India.
“Kami belajar dari kejadian di Samarinda, ini perlu disampaikan juga kepada para pelaku usaha di pelabuhan, para agen kapal mungkin bisa lebih informatif seperti asal kapal dan crewnya,” imbuh Robby, Jumat (30/4/2021).
Ia menegaskan agar kejadian di Samarinda tidak terjadi di Balikpapan. Adapun di Samarinda, ujar dia, terdapat kru kapal yang tiba-tiba turun padahal kondisinya positif Covid-19. Robby meminta seluruh kapal yang ingin berlabuh wajin menyetorkan data riwayat perjalanan 14 hari sebelumnya.
“Jadi kalau ada yang e-Mail, kami minta data 14 hari terakhir dari pelabuhan mana saja. Kalau ada perjalanan dari India jelas kami langsung tolak, karena ini untuk mengamankan masyarakat,” jelasnya.
Namun bila kapal tersebut terlanjur melintas di perairan Kaltim dan hendak sandar di Balikpapan dan sekitarnya maka Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan melakukan pemeriksaan.
“Kami beri kepercayaan kepada KKP sebagai garda terdepan, karena mereka yang melakukan pemeriksaan di atas kapal, dan sejauh ini belum ada kapal ataupun kru kapal dari India yang masuk,” tegasnya.
Kabar sebelumnya di Samarinda, terdeteksi WNA asal India yang terkonfirmasi positif. Oleh sebab itu Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan telah mengantisipasinya. Apalagi Balikpapan memiliki dua pintu masuk yakni melalui jalur laut dan udara.
“Sejak terjadinya Covid-19 ini, di Bandara Sepinggan belum ada penerbangan reguler, yang ada hanya penerbangan cargo, dan itu hanya ke Singapura atau sebaliknya,” sebut Kasi Lalu Lintas Keimigrasian Ferizal.
Begitupun untuk kapal laut. Hanya menyandarkan kapal cargo dan hingga saat ini pihaknya tidak pernah menangani kru asal India. (*)
