
KOTAKU, BALIKPAPAN-Kabupaten Kutai Timur (Kutim) jor-joran dalam upaya memperkenalkan produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) daerahnya.
Dengan mengikuti Nusakraf, yakni Expo Ekonomi Kreatif Nusantara 2023, yang dipusatkan di atrium e-Walk Balikpapan Super Blok (BSB), selama lima hari, mulai 25-29 Oktober 2023.
Bahkan, Kutim mengisi dua stan dalam ajang itu.
Ya, Nusakraf 2023 telah membuka peluang selebar-lebarnya untuk 11 provinsi di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, mempromosikan potensinya.
Menjadi rangkaian ajang bertaraf internasional, ALKI II Zone Investment Forum 2023 yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, dipusatkan di Grand Jatra Hotel BSB. Digelar selama sepekan, mulai 24-29 Oktober 2023.
Adapun ALKI II Zone Investment Forum 2023 merupakan kegiatan bergengsi dihadiri para delegasi negara calon investor dan 11 provinsi yang ada di dekat jalur ALKI II.
ALKI II Zone Investment Forum 2023 juga menjadi ajang promosi potensi 11 provinsi yang hadir dalam kegiatan bertaraf internasional tersebut.
Ada beragam rangkaian acara yang digelar untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Mulai pameran produk UMKM, talkshow hingga fashion show.
Nusakraf 2023 dibuka oleh Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Balikpapan Hj Nurlena Rahmad Mas’ud.
“Kami dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan UKM, kalau stan di sebelah dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Kutai Timur. Kami masih menjadi satu bagian yakni dari daerah yang sama.
Ini binaan dari dinas kami yang selalu kami upayakan agar hasil produksi mereka bisa terkenal sampai di mana pun.
Jadi memang program kami untuk mengenalkan Kutai Timur sampai ke mancanegara,” ujar Ita, bersama Misna, mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur, ditemui di atrium e-Walk BSB, Kamis (26/10/2023), sembari menunjukkan beragam produk.
Ada puluhan produk UKM yang ditawarkan di stan tersebut. Mulai dari olahan pangan hingga batik dan kerajinan tangan para seniman dan pelaku usaha kecil menengahnya.
“Di sini boleh dicicipi. Ada produk bonggol pisang yang diolah menjadi keripik krispi.
Apa saja diolah dan dibumbui pasti enak. Yang penting mau berusaha,” katanya.
Ia menyebut, biasanya buah dan jantung pisang memang bisa diolah sebagai bahan makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
“Tapi bobggol pisang ini ternyata bisa diolah juga dan enak,” tukasnya.
Selain itu, kata dia, proses mengemas produk UMKM juga menjadi salah satu cara jitu pemasaran.
Hal ini menjadi salah satu materi program pelatihan dan pembinaan yang wajib diberikan kepada pelaku usaha. (*)
