Metro Advertorial

Kader PKK Balikpapan akan Hadir di Tengah Masyarakat, Perangi Stunting

Ketua TP PKK Balikpapan Hj Nurlena Rahmad Mas’ud (kiri) beserta istri Wawali Bagus Susetyo yakni Hj Siti Kotijah (foto:kotaku.co.id/chandra)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Balikpapan memastikan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya menekan kasus stunting dengan menyiapkan berbagai program strategis yang akan dijalankan dalam lima tahun.

Seperti yang disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Balikpapan Hj Nurlena Rahmad Mas’ud dijumpai usai Rapat Paripurna DPRD Balikpapan dengan agenda Pidato Perdana Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Wawali) periode 2025-2030 yang digelar di Balikpapan Sport and Convention center (BSCC/DOME), Rabu (5/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Nurlena menjelaskan, dalam upaya menekan kasus stunting di Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan, kader PKK siap terjun langsung, hader di tengah masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi, pendampingan, dan bantuan bagi keluarga yang membutuhkan.

Nurlena Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa gerakan ini menjadi prioritas utama demi menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

“Kami tidak hanya memberikan penyuluhan, tapi juga akan mendampingi langsung ibu hamil, ibu menyusui, serta balita untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan pola asuh yang benar,” ujar Nurlena.

Selain keterlibatan PKK, Nurlena juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam memerangi stunting.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari keluarga, lingkungan, dan pemerintah sangat penting. Mari bersama-sama ciptakan generasi bebas stunting!” ajaknya.

Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting dapat terus menurun, sehingga anak-anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan.

Ya, dalam pidato perdananya sebagai wali kota periode kedua, Rahmad Mas’ud menyampaikan telah menyiapkan berbagai program strategis yang akan dijalankan untuk menekan kasus stunting.

Kesehatan ibu dan anak pun menjadi prioritas utama mengingat stunting berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk masa depan.

Langkah yang disiapkan mencakup edukasi kesehatan, skrining kesehatan ibu dan anak, serta penyediaan gizi dan suplemen bagi ibu hamil dan balita. Menurutnya, pencegahan sejak dini menjadi fokus utama agar generasi penerus Balikpapan tumbuh sehat dan cerdas.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pemberian suplemen zat besi bagi remaja putri dan ibu hamil untuk mencegah anemia yang dapat berdampak pada perkembangan janin.

Selain itu, pemberian asam folat yang dapat membantu pembentukan DNA, pertumbuhan sel, dan produksi darah, juga akan diperluas guna mendukung pertumbuhan bayi sejak dalam kandungan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan juga akan memperkuat program edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin agar memahami pentingnya gizi dan pola hidup sehat sebelum memasuki fase kehamilan.

Untuk memastikan efektivitas program, Pemkot Balikpapan akan menerapkan digitalisasi data pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu dan Puskesmas.

Rahmad juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam program ini. Ia mengajak dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat untuk berkolaborasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang difokuskan untuk perbaikan gizi dan kesehatan anak. (*)

To Top