Metro

Kasus Harian Covid-19 Melonjak, Balikpapan Bersiap Pembatasan Lagi?

KOTAKU, BALIKPAPAN-Lonjakan kasus covid-19 di Kota Balikpapan terus meningkat. Peningkatannya pun terjadi secara drastis. Bahkan dalam sepekan terakhir, kenaikan itu sudah mencapai 50 persen dengan keterisian rumah sakit yang juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen. Hal itu dipaparkan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud kepada pemerintah pusat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait perkembangan kasus COVID-19 secara virtual dari Ruang VIP Pemkot Balikpapan, Minggu (13/2/2022).

Ya, dalam rapat itu Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud bersama Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal dan Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso beserta Asisten I Setdakot Balikpapan Syaiful Bahri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty dan sejumlah pejabat Pemkot Balikpapan lainnya, diminta untuk menyampaikan kondisi terkini kasus Covid-19 di Balikpapan.

“Kenaikan ini sesuai dengan gambaran rata-rata kabupaten/kota lainnya. Bahwa penularan diduga Omicron ini memang cepat. Segel kasusnya cepat naik,” tutur dr Andi Sri Juliatry di sela kegiatan.

Meskipun begitu, dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir lantaran pihaknya terus memonitor, dan hasilnya bahwa yang bergejala berat tidak banyak.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Rakor tersebut dilaksanakan rutin sehari sebelum dilaksanakannya rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo. Ini dilakukan untuk memonitor kondisi terkini tiap daerah sebelum ditetapkannya status daerah. Adapun status di daerah akan diberitahu usai Presiden RI menggelar rapat terbatas.

“Besok diumumkan levelnya. Nanti yang pasti kami akan mengaktifkan kembali Satgas PPKM mikro. Sore ini Satgas akan mendata kembali zonasi hingga tingkat RT,” jelasnya.

Kemudian, hasil itu akan segera disampaikan kepada camat dan lurah yang bersamaan dengan pembagian masker dan menggencarkan penggunaan aplikasi peduli lindungi.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga diminta untuk membandingkan dengan kasus tahun lalu. Hasilnya, masih lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

“Selain itu kami juga diminta percepatan dalam inovasi lokal, untuk penerapan protokol kesehatan. Kemudian percepatan vaksinasi,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kota berharap Asrama Haji bisa difungsikan kembali menjadi cadangan tempat isolasi jika dibutuhkan. Saat ini, Pemerintah Kota mengandalkan Hotel Grand Tiga Mustika sebagai pusat isolasi.

“Permohonan kami, embarkasi haji untuk antisipasi isoter. Walaupun embarkasi haji masih status menunggu perkembangan boleh tidaknya jamaah berangkat,” jelasnya.

Seusai rakor dengan pemerintah pusat, dilanjutkan dengan diskusi bersama stakeholder. Menurut dr Dio sapaan akrabnya, salah satunya membahas kegiatan belajar yang dialihkan di rumah alias pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena Pemerintah Kota Balikpapan saat ini bersiap kembali untuk pembatasan. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top