
“Presiden sudah setuju, Menteri juga setuju, Precast setuju, kok malah eselon II-nya tidak setuju. Ini sangat lucu, “kata Awang Faroek.
Dalam kesempatan yang sama anggota Komisi VII DPR RI Rudy Masud juga menegaskan bahwa pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan penting untuk diwujudkan karena menjadi salah satu pembangunan strategis di Kaltim dan Kabupaten PPU telah ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Republik Indonesia yang baru. Praktis, akses penghubung terdekat tersebut, dibutuhkan terutama untuk menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Pemkab PPU, masih menurut Rudy, saat ini wajib bertransformasi dan terbuka terhadap investor. Tidak terkecuali investor dari luar daerah. Dengan tetap mempertimbangkan keuntungan bagi masyarakat lokal.
“Dinosaurus itu punah bukan karena kurang besar tubuhnya, bukan karena kurang makanan tetapi dia tidak bisa bertransformasi sehingga punah. Begitu juga daerah harusnya bisa bertransformasi agar tidak tertinggal, ini jangan sampai terjadi di Kabupaten PPU,” bebernya.
Terkait pembangunan jembatan tol Teluk Balikpapan, Rudy Mas’ud mengaku mendukung. Ia juga berharap tidak ada lagi penghalang untuk mewujudkan pembangunan besar tersebut.
Kakak kandung Bupati PPU H Abdul Gafur Mas’ud (AGM) ini juga meyakini bahwa jika pembangunan jembatan terealisasi, niscaya akan membantu perekonomian daerah. Khususnya bagi masyarakat PPU, Balikpapan dan tentunya Kaltim.
“Makanya jangan terlalu kaku. Kalau mengandalkan APBD memang susah, tidak akan selesai karena untuk kebutuhan daerah saja kurang apalagi saat seperti ini. Makanya daerah harus bisa membuka investasi yang sebesar-besarnya sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Dalam meninjau sejumlah proyek di PPU, kedua anggota DPR RI tersebut didampingii Bupati PPU H Abdul Gafur Mas’ud (AGM). (*)
