
KOTAKU, BALIKPAPAN-Insiden kebakaran di kilang minyak Pertamina Balikpapan Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 04.25 Wita rupanya bukan kali pertama.
Melainkan kali kedua untuk kurun waktu Januari-Mei 2024. Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi. Tepatnya Sabtu, 10 Februari 2024 lalu sekira pukul 10.41 Wita.
Saat itu asap hitam membumbung tinggi di udara dan membuat warga sekitar kaget. Setelah ditelusuri rupanya terjadi kebakaran di area bak kontrol.
Dalam kejadian tersebut tim pemadam kebakaran PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) unit Balikpapan sigap melakukan pemadaman. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan tidak ada kerusakan aset.
“Setelah menerima informasi, dalam waktu tiga menit Tim Fire Brigade HSSE PT KPI Unit Balikpapan tiba di lokasi. Kemudian langsung melakukan teknik pemadaman smoothering dan lokalisir lokasi menggunakan media foam agar tidak meluas,” kata Area Manager Communications, Relations & CSR PT KPI Balikpapan, Dodi Yapsenang dalam keterangan rilisnya saat itu.
Sementara insiden yang terjadi, Sabtu (25/5/2024) lalu sekira pukul 04.25 Wita, api berkobar hebat disertai asap hitam yang membumbung tinggi.
Bahkan saat hujan lebat mengguyur Kota Balikpapan, kebakaran masih melanda. Hingga pagi hari, sekira pukul 07.00 Wita kobaran api di dalam kilang masih terlihat.
Dalam siaran pers yang diterima kotaku.co.id, disebutkan kebakaran terjadi di area CDU IV Kilang Balikpapan. Sekira pukul 07.30 Wita api berhasil dipadamkan.
“Tim fokus upaya pendinginan area kejadian untuk mencegah timbulnya api kembali,” kata General Manager Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan Bayu Arafat.
Dijelaskan, Tim Pemadam Kilang Balikpapan didukung oleh tujuh unit mobil pemadam milik PT KPI RU V dan satu unit mobil pemadam dari Pertamina Grup di Balikpapan. Semua dikerahkan dalam kejadian tersebut.
Pemadam statis atau Fire Ground yang berada di sekitar lokasi pun diaktifkan untuk membantu pemadaman dan melokalisir sumber panas.
Disebutkan, lokasi kejadian masih berada di area kilang sehingga tidak berdampak langsung kepada masyarakat.
“Selain itu, monitoring produksi BBM juga kami lakukan untuk memastikan supply ke masyarakat tidak terganggu,” ungkap Bayu.
Bayu turut memastikan bahwa tidak ada korban atas kejadian ini. (*)
