
Oleh karena itu, dibentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) yang melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, lembaga profesi, dunia usaha dan media.
Dia berharap, forum yang akan dikukuhkan pada hari ini dapat mendukung dan menjalankan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Balikpapan.
Tentunya, perwakilan dari masing-masing organisasi lebih memahami kondisi lapangan dan memiliki inovasi dan terobosan baru terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sehingga, pemerintah dan anggota Forum Puspa dapat berjalan beriringan dan saling berkoordinasi demi mencapai tujuan yang sama. Yakni, terjalinnya partisipasi lintas sektor dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekerasan anak, perdagangan orang dan kesenjangan ekonomi pada perempuan.
“Saya ucapkan selamat berkarya kepada Forum Puspa Madinatul Iman Kota Balikpapan. Mari membangun sinergi bersama Pemerintah Kota Balikpapan, agar kami dapat bersama-sama menjadikan Balikpapan kota yang nyaman dan ramah bagi semua kalangan termasuk perempuan dan anak,” pungkasnya.
Adapun kepengurusan Forum Puspa Madinatul Iman periode 2021-2023 diketuai Hj Emi Hasyimiah Alaydrus.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Ir Sri Wahjuningsih menjelaskan bahwa, Forum Puspa yang dibentuk merupakan amanah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dengan tujuan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan dan anak yang ada di kabupaten kota. Pasalnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran kelembagaan masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan anak.
“Unsur-unsur forum tersebut memang kami ambil mewakili yang kira-kira bisa berkontribusi baik pemikiran maupun langkah nyata,” ungkapnya.
Yuyun sapaan karibnya berharap, semua unsur-unsur yang mewakili bisa mengangkat isu tentang perempuan dan anak. “Apa yang bisa diperankan oleh mereka melalui perantaraan mereka,” tutupnya.
Sebenarnya forum ini terbentuk sejak awal tahun, karena adanya landemi Covid 19 sehingga forum ini menjadi tertunda. Forum Puspa yang kali pertama dibentuk di Kota Balikpapan turut dihadiri oleh Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Ir Prijadi Santoso. (*)
