
KOTAKU, BALIKPAPAN-Untuk mewujudkan visi misi Wali Kota Baliipapan H Rahmad Mas’ud menjadikan Kota Balikpapan sebagai kota yang terkemuka, yang nyaman dihuni, modern dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman tidaklah mudah.
“Keterbatasan anggaran dan masa jabatan kepala daerah yang hanya tiga tahun, maka kegiatan atau pekerjaan organisasi perangkat daerah (OPD) harus benar-benar efektif dan efisien dalam mewujudkan visi kota yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sebelum berakhir, tahun 2024,” jelas Kepala Bagian Kerjasama Daerah, Administrasi Wilayah dan Pertanahan (KDAWP) Sekretariat Daerah Kota Balikpapan Arfiansyah saat ditemui di Balai Kota, Rabu (18/8/2021).
Arfi karib ia disapa mengatakan kemampuan anggaran diperkirakan tidak jauh berbeda dalam dua tahun terakhir. Mengingat, pandemi Covid 19 belum berakhir. Ditambah tahun 2024, pemerintah akan mengadakan pemilihan umum serentak baik kepala daerah, presiden maupun legislatif.
Terdapat 15 ide atau gagasan untuk memperkuat citra Kota Balikpapan sesuai dalam visi dan misi. Sebenarnya merupakan ide sederhana dan bukan hal yang baru. “Memperkuat citra Kota Balikpapan atau peningkatan fokus pekerjaan rutin di lokasi eksisting, sehingga anggaran dan waktu pelaksanaan tidak terlalu besar atau lama,” ulasnya.
Lanjut Arfi kemudian, untuk implementasi dari 15 ide atau gagasan tersebut didominasi oleh empat OPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Ia menjelaskan anggaran dari gagasan tersebut bersumber dari anggaran pemerintah kota, provinsi maupun pusat. Termasuk mengoptimalkan potensi dari Coorporate Social Responsibility (CSR) pihak swasta.
“Ide tersebut sesuai dengan visi misi wali kota, sehingga melalui sekretaris daerah harus dikawal dalam penganggarannya agar dapat dilaksanakan oleh OPD terkait dalam tiga tahun ke depan,” ucapnya.
Arfi menuturkan karena masih berupa ide, maka perlu pendetailan lebih lanjut melalui desain yang mengakomodir kondisi, kearifan lokal, modern, instagramable termasuk ketentuan peraturan yang berlaku.
Sementara itu, Arfi menerangkan bahwa citra kota merupakan persepsi yang diberikan oleh orang banyak bukan individual terhadap lingkungannya, dan lebih ditekankan pada lingkungan fisik sebagai kualitas sebuah obyek fisik. Sehingga akan menimbulkan bentuk yang berbeda, bagus dan menarik perhatian.
Mengingat, Kota Balikpapan secara fisik tidak terlepas dari predikat Adipura. Tentu tidak saja dipertahankan akan tetapi lebih ditingkatkan kualitasnya.
Sehingga, menambah daya tarik Kota Balikpapan, tak menutup kemungkinan akan bertambah pula minat masyarakat yang akan melakukan aktifitas di Kota Balikpapan.
“Apalagi disinergikan dengan peningkatan tiga A dalam pariwisata yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas, khususnya peningkatan Atraksi karena Amenitas dan Aksesibililtas Kota Balikpapan sudah memadai, maka semua kegiatan tersebut akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah dan kesiapan Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN,” pungkasnya.(*)
