
KOTAKU, BALIKPAPAN-Di tengah persiapan menuju Piala Soeratin tingkat nasional yang akan digelar di Sleman, Yogyakarta, pertengahan Februari mendatang, Tim sepakbola Balikpapan U-13 yang mewakili Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi kendala besar. Tim terancam gagal berlaga karena kurangnya sokongan dana dari sponsor.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri, mengungkapkan kekecewaannya terhadap peran Asosiasi Kota (Askot) PSSI Balikpapan dalam mengelola sepak bola di Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan. Menurutnya, Askot seharusnya lebih proaktif dan tidak hanya mengandalkan bantuan pihak lain.
“Saya ini Ketua PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indionesia, Red) Balikpapan, dan saya paham benar bagaimana rasanya ketika harus berjuang mencari dana untuk mendukung atlet.
Tapi saya nggak pernah bawa masalah bulu tangkis ke DPRD atau Pemerintah Kota. Itu tanggung jawab saya (sebagai ketua). Kalau nggak sanggup ngurus sepak bola, ya mundur saja,” tegas Alwi dijumpai usai memimpin Rapat Paripurna di aula Gedung Parkir Klandasan, Senin (3/2/2025).
Tak lupa Alwi juga mengingatkan tentang pentingnya tanggung jawab setiap organisasi olahraga. Ia menekankan bahwa organisasi olahraga seperti Askot dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Balikpapan harus lebih aktif dalam mencari solusi. Tidak bisa hanya bergantung dengan anggaran pemerintah atau menunggu sponsor datang. Menurutnya, tidak akan cukup. “Kalau nggak siap berkorban, nggak bisa berharap lebih,” tutupnya. (*)
